MCB
Normaly
Open
Open
Normaly
Close
Close
RELAY
Alat:
- Multimeter Bahan:
- Tang potong - switch mcb
- Obeng - Push on/off
- Tong Buaya - Relay sk12
- Steaker
- kabel
- Tang potong - switch mcb
- Obeng - Push on/off
- Tong Buaya - Relay sk12
- Steaker
- kabel
Cara
kerja:
Di
dalam rangkaian di atas di mana fasa bertemu dengan masukkan MCB,di mana Mcb
berfungsi sebagai tahanan untuk menahan tegangan sort sirkuit agar komponen
komponen yang digunakn tidak mengalami kerusakan, setelah itu dengan masukkan Mcb keluaran dari Mcb yang
berupa fasa juga bertemu dengan masukkan Push on/off, dimana push on/off
berfungsi sebagai kontaktor menghidupkan/mamtikan rangkaian dengan manual.
Keluaran dari Push on/off yang berupa fasa ini, akan bertemu dengan masukkan
dari relay, Dimana relay di sni berfungsi sebgai penguat. Keluaran dari relay
ini akan kita hubungkan langusng ke pusat sumber dan makan akan kita hasil kan
yaitu rangkaian penguat motor.
1.MCB
MCB atau miniature
circuite breaker merupakan komponen listrik yang bekerja dengan system thermal
atau panas. Didalamnya terdapat bimetal, dimana bila arus listrik yang mengalir
melebihi ukuran tertentu (karena kelebihan beban atau terjadi hubung singkat)
dari MCB ini, maka bimetal ini secara mekanis akan memutus aliran
listrik dan menggerakkan tuas ke posisi “OFF”.
Untuk menormalkan kembali sangat mudah, hanya dengan
mengembalikan tuas ke posisi “ON”.
Jenis ini lebih banyak digunakan di instalasi listrik
rumah. Hanya saja komponen ini punya kelemahan, yaitu bila secara mekanis ada
masalah maka MCB ini tidak akan bekerja. Karena itulah perlu memilih MCB
dengan kualitas baik dan jangan asal beli yang murah.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah, mulai dari
bagian Pengaman listrik inilah menjadi tanggung jawab pelanggan. Bagian ini
sangat “customized”, sesuai dengan permintaan pelanggan dan dipasang oleh
instalatir listrik bersamaan dengan bagian instalasi listrik lainnya.
Bila terjadi masalah pada bagian ini, pelanggan bisa
menghubungi instalatir listrik tersebut atau petugas PLN pun masih bisa
membantu bila kondisi darurat seperti malam hari.
Dalam beberapa proyek pemasangan instalasi listrik
rumah, instalatir listrik kadangkala membuat terminal kabel pentanahan atau
arde tersambung dalam box pengaman ini. Sehingga kabel pentanahan dari
bargainser PLN akan dihubungkan di terminal ini.
Lantas apakah yang sebenarnya pokok permasalahan dari
sering anjlognya MCB. Mungking terlalu banyak beban dan kadang-kadang
seorang teknik listrik tidak memperhatikan ukuran MCB itu sendiri. MCB
mempunyai ukuran dan tegangan ujung dalam hal ini ukuran MCB mempunyai
satuan Ampare.anda bisa mengukur tegangan MCB dengan bantuan alat TANK
ukur atau AVO meter.cukup ini saja yang bisa aku sampaikan pada topikku
kali ini semoga bisa memperjelas manfaat MCB itu sendiri.
2.Saklar Push Button
Saklar push button adalah tipe saklar yang menghubungkan aliran listrik sesaat saja saat ditekan dan setelah dilepas maka kembali lagi pada posisi off. Saklar tipe ini banyak digunakan pada rangkaian elektronika yang di kombinasikan dengan rangkaian pengunci.
3. Fungsi Relay
Saat
switch tidak dinyalakan (pin 1 dan 3), relay jadi tidak memiliki energi (arus)
tanpa pengaruh arus listrik kontak (pin 2 dan 4) terbuka, sehingga arus tidak
mengaliri pin 2 dan 4.
Relay
On
Saat
switch dinyalakan (pin 1 dan 3), kumparan memiliki energi dan arus yang lebih
besar dari arus yang masuk. Pin 2 dan 4 tertutup menghasilkan kontuinitas arus
untuk suplai.
Prinsip Kerja Relay
Relay terdiri dari
coil dan contact. Perhatikan gambar diatas, coil adalah gulungan kawat yang
mendapat arus listrik, sedang contact adalah sejenis saklar yang pergerakannya
tergantung dari ada tidaknya arus listrik di coil.
Contact ada 2 jenis :
Contact ada 2 jenis :
- Normally Open (kondisi awal sebelum diaktifkan open)
- Normally Closed (kondisi awal sebelum diaktifkan close)
Secara prinsip kerja dari relay : ketika Coil mendapat
energi listrik (energized), akan timbul gaya elektromagnet yang akan menarik
armature yang berpegas, dan contact akan menutup.
Jenis – jenis Relay
Seperti saklar, relay juga dibedakan berdasar pole dan throw yang dimilikinya.
Jenis – jenis Relay
Seperti saklar, relay juga dibedakan berdasar pole dan throw yang dimilikinya.
- Pole : banyaknya contact yang dimiliki oleh relay
- Throw : banyaknya kondisi (state) yang mungkin dimiliki contact
Berikut ini penggolongan relay berdasar jumlah pole
dan throw :
- DPST (Double Pole Single Throw)
- SPST (Single Pole Single Throw)
- SPDT (Single Pole Double Throw)
- DPDT (Double Pole Double Throw)
- 3PDT (Three Pole Double Throw)
- 4PDT (Four Pole Double Throw)
Jenis Relay :
- Timing relay adalah jenis relay yang khusus. Cara kerjanya ialah sebagai berikut : jka coil dari timing relay ON, maka beberapa detik kemudian, baru contact relay akan ON atau OFF (sesuai jenis NO/NC contact).
- Latching relay ialah jenis relay digunakan untuk latching atau mempertahankan kondisi aktif input sekalipun input sebenarnya sudah mati. Cara kerjanya ialah sebagai berikut : jika latch coil diaktifkan, ia tidak akan bisa dimatikan kecuali unlatch coil diaktifkan. Simbol dari latching relay
Rangkaian dan Simbol Relay
Relay jenis Single Pole Double Throw (SPDT
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar