Minggu, 19 Mei 2013

pengertian dari abortus



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Saat ini Aborsi menjadi salah satu masalah yang cukup serius, dilihat dari tingginya angka aborsi yang kian meningkat dari tahun ke tahun. Di Indonesia sendiri, angka pembunuhan janin per tahun sudah mencapai 3 juta. Angka yang tidak sedikit mengingat besarnya tingkat kehamilan di Indonesia. Selain itu, ada yg mengkategorikan aborsi itu pembunuhan. Ada yang melarang atas nama agama. Ada yang menyatakan bahwa jabang bayi juga punya hak hidup sehingga harus dipertahankan, dan lain-lain. Aborsi merupakan masalah kesehatan masyarakat karena memberikan dampak pada kesakitan dan kematian ibu. Sebagaimana diketahui penyebab utama kematian ibu hamil dan melahirkan adalah perdarahan, infeksi dan eklampsia. Namun sebenarnya aborsi juga merupakan penyebab kematian ibu, hanya saja muncul dalam bentuk komplikasi perdarahan dan sepsis. Akan tetapi, kematian ibu yang disebabkan komplikasi aborsi sering tidak muncul dalam laporan kematian, tetapi dilaporkan sebagai perdarahan atau sepsis. Hal itu terjadi karena hingga saat ini aborsi masih merupakan masalah kontroversial di masyarakat. Di satu pihak aborsi dianggap ilegal dan dilarang oleh agama sehingga masyarakat cenderung menyembunyikan kejadian aborsi, di lain pihak aborsi terjadi di masyarakat. Ini terbukti dari berita yang ditulis di surat kabar tentang terjadinya aborsi di masyarakat, selain dengan mudahnya didapatkan jamu dan obat-obatan peluntur serta dukun pijat untuk mereka yang terlambat datang bulan.
Tidak ada data yang pasti tentang besarnya dampak aborsi terhadap kesehatan ibu, WHO memperkirakan 10-50% kematian ibu disebabkan oleh aborsi (tergantung kondisi masing-masing negara). Diperkirakan di seluruh dunia setiap tahun dilakukan 20 juta aborsi tidak aman, 70.000 wanita meninggal akibat aborsi tidak aman, dan 1 dari 8 kematian ibu disebabkan oleh aborsi tidak aman. Di Asia tenggara, WHO memperkirakan 4,2 juta aborsi dilakukan setiap tahunnya, di antaranya 750.000 sampai 1,5 juta terjadi di Indonesia. Risiko kematian akibat aborsi tidak aman di wilayah Asia diperkirakan antara 1 dari 250, negara maju hanya 1 dari 3700. Angka tersebut memberikan gambaran bahwa masalah aborsi di Indonesia masih cukup besar. 
B.     Tujuan
1.      Melaksanakan pengkajian pada klien dengan abortus imminens
2.      Menentukan identifikasi masalah klien
3.      Menentukan antisipasi masalah pada klien dengan abortus imminens
4.      Menentukan identifikasi kebutuhan segera pada klien dengan abortus imminens
5.      Menentukan rencana asuhan kebidanan disertai rasionalisasi dan mengintervensi pada klien dengan abortus imminens
6.      Mengevaluasi klien hasil tindakan yang telah dilakukan pada klien dengan abortus imminens





BAB II
TINJAUAN TEORI

A.    Pengertian Abortus
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram (Mansjoer, Arief dkk, 2001). Kelaianan dalam kehamilan ada beberapa macam yaitu, abortus spontan, abortus buatan, dan terapeutik. Biasanya abortus spontan dikarenakan kurang baiknya kualitas sel telur dan sel sperma. Abortus buatan merupakan pengakhiran kehamilan dengan disengaja sebelum usia kandungan 28 minggu. Pengguguran kandungan buatan karena indikasi medic disebut abortus terapeutik.
Berdasarkan jenisnya abortus dibagi menjadi abortus imminens, insipiens, inkomplet dan abortus komplet, missed abortion, dan abortus habbitualis.
1.      Abortus imminens
Suatu abortus imminens dicurigai bila terdapat pengeluaran darah pervaginam pada trimester pertama kehamilan. Suatu abortus imminens dapat atau tanpa disertai rasa mulas ringan, sama dengan pada waktu menstruasi atau nyeri pinggang bawah. Dan perdarahan sering kali hanya sedikit dan berlangsung beberapa hari atau minggu. Pemeriksaan vagina pada kelainan ini memperlihatkan tidak ada pembukaan pada serviks. Sementara pemeriksaan dengan menggunakan real team ultrasound pada panggul menunjukkan ukuran kantong amnion normal, jantung janin berdenyut, dan kantong amnion kosong, serviks tertutup dan masih terdapat janin utuh.
2.      Abortus insipiens
Merupakan abortus yang tidak dapat dipertahankan lagi ditandai dengan pecahnya selaput janin dan adanya pembukaan serviks. Terdapat nyeri perut bagian bawah atau nyeri kholik uterus yang hebat. Pada pemeriksaan vagina memperlihatkan dilatasi ostium serviks dengan bagian kantong konsepsi menonjol. Hasil pemeriksaan USG mungkin didapatkan denyut jantung janin masih berdenyut, kantong gestasi kosong, uterus kosong atau perdarahan subkorionik banyak dibagian bawah.
3.      Abortus inkomplet
Merupakan pengeluaran hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa yang masih tertinggal dalam uterus. Pada pemeriksaan vagina, kanalis servikalis terbuka dan jaringan dapat diraba dalam kavum uteri atau kadang-kadang sudah menonjol dari ostium uteri ekstrenum. Didapatkan endometrium yang tipis dan irregular.
4.      Abortus komplet
Pada abortus ini semua hasil konsepsi sudah dikeluarkan, ditemukan perdarahan sedikit, ostium uteri telah menutup, dan uterus sudah mengecil. Tidak ada lagi gejala kehamilan dan PPtest negative. Pada pemeriksaan USG didapatkan uterus kosong.
5.      Missed abortion
Kematian janin berusia sebelum 20 minggu, tetapi janin mati itu tidak dikeluarkan selama 8 minggu atau lebih.
6.      Abortus habbitualis
Abortus ini adalah abortus spontan yang terjadi berturut-turut 3x atau lebih. Pada umumnya tidak sulit untuk hamil, namun kehamilannya berakhir sebelum 28 minggu.

B.     Etiologi
1.      Penyebab secara umum:
a.       Infeksi akut virus, misalnya cacar, rubella, hepatitis - Infeksi bakteri, misalnya streptokokus - Parasit, misalnya malaria
b.      Infeksi kronis sifilis,
-          biasanya menyebabkan abortus pada trimester kedua.
-          Tuberkulosis paru aktif.
-          Keracunan, misalnya keracunan tembaga, timah, air raksa, dll
2.      Penyakit kronis, misalnya
a.       Hipertensi
b.      Nephritis
c.       Diabetes
d.      Anemia ringan
e.       Penyakit jantung
f.       Toxemia gravidarum
g.      Gangguan fisiologis, misalnya syok, ketakutan
h.      Trauma fisik
3.      Penyebab yang bersifat local
a.       Fibroid, inkompetensia serviks
b.      Radang pelvis kronis, endometrtis
c.       Retroversi kronis
d.      Hubungan seksual yang berlebihan sewaktu hamil sehingga menyebabkan hyperemia dan abortus
e.       Kelaianan alat kandungan
f.       Gangguan kelenjar gondok
g.      Penyebab dari segi janin/plasenta
h.      Kematian janin akibat kelainan bawaan
i.        Kelainan kromosom
j.        Lingkungan yang kurang sempurna



C.     Factor-faktor penyebab terjadinya abortus spontan
1.      Factor fetal
Sekitar 2/3 dari abortus spontan pada trimester pertama merupakan anomaly kromosom dengan setengah dari jumlah tersebut adalah trisomi autosom dan sebagian lagi merupakan triploidi, tetraploidi, atau monosomi 45X.
2.      Factor maternal
a.       Factor-faktor endokrin
b.      Factor anatomi
c.       Factor-faktor imunologi
d.      Trombofilia
e.       Infeksi
f.       Factor-faktor eksogen
g.      Gaya hidup seperti merokok dan alkhololisme
h.      Radiasi

D.    Patofisiologi
Abortus biasanya disertai dengan perdarahan didalam desidua basalis dan perubahan nekrotik didalam jaringan-jaringan yang berdekatan dengan tempat perdarahan. Ovum yang terlepas sebagian atau seluruhnya dan mungkin akan menjadi benda asing didalam uterus sehingga merangsang kontraksi uterus dan mengakibatkan pengeluaran janin.

E.     Diagnosis
Abortus dapat diduga bila seorang wanita dalam masa reproduksi mengeluh tentang perdarahan pervaginam setelah mengalami haid terlambat, sering pula terdapat rasa mulas. Kecurigaan tersebut dapat diperkuat dengan ditentukannya kehamilan muda pada pemeriksaan bimanual dan test kehamilan secara biologis ( Galli Mainini) atau imunologi ( Pregnosticon, Gravindex ) bila mana hala itu dikerjakan. Harus diperhatikan macam dan banyaknya perdarahan, pembukaan serviks dan adanya jaringan dalam kavum uteri atau vagina.

F.      Komplikasi
Komplikasi yang serius kebanyakan terjadi pada fase abortus yang tidak aman walaupun kadang-kadang di jumpai juga pada abortus spontan. Komplikasi dapat berupa perdarahan, kegagalan ginjal, infeksi, syok, akibat perdarahan dan infeksi sepsis.
G.    Penatalaksanaan
Untuk penatalaksanaan abortus berulang dibutuhkan anamnesis untuk arah mengenai riwayat suami istri dan pemeriksaan fisik ibu baik secara anatomi maupun laboratorik. Apakah abortus terjadi pada trimester pertama atau kedua baik untuk diperhatikan. Bila terjadi pada trimester pertama maka banyak factor yang harus dicari sesuai kemungkinan etiologi atau mekanisme terjadinya abortus berulang. Bila terjadi pada trimester kedua maka factor-faktor penyebab lain cenderung pada factor anatomis terjadinya inkompetensia serviks dan adanya tumor mioma uteri serta infeksi yang berat pada uterus atau serviks.

H.    Pengobatan
Setelah didapatkan anamnesa yang maksimum bila sudah terjadi konsepsi baru pada ibu dengan riwayat abortus berulang maka support psikologis untuk pertumbuhan embrio intrauterine yang baik perlu diberikan pada ibu. Kenali kemungkinan terjadinya anti fosfolipid syndrome atau mencegah terjadinya infeksi intauterin.
Pemeriksaan kadar HCG secara periodic pada awal kehamilan dapat membantu pemantauan kelangsungan kehamilan sampai pemeriksaan USG dapat dikerjakan. Gold standar untuk monitoring kehamilan dini adalah pemeriksaan USG, dikerjakan setiap 2 minggu sampai kehamilan ini tidak mengalami abortus. Pada keadaan embrio tidak terdapat keadaan janin maka perlu segera dilakukan evakuasi serta pemeriksaan kariotik jaringan hasil konsepsi tersebut.
Bila kehamilan kemudian berakhir dengan kegagalan lagi maka pengobatan secara intensif harus dikerjakan secara bertahap baik perbaikan kromosom, anomaly anatomi, kelaianan endokrin, enfeksi, factor imunologi, anti fosfolipid syndrome, terapi immunoglobulin atau imunomodulator perlu diberikan secara berurutan. Hal ini merupakan satu pekerjaan yang besar dan memerlukan pangamatan yang memadai untuk mendapatkan hasil yang maksimal.




















BAB III
PEMBAHASAN

A.    Kasus
Kasus : Pada tanggal 2 desember 2012 Ny. Prita datang ke RSU Kebumen untuk memeriksakan kehamilannya. Ibu mengeluh keluar flek-flek kecoklatan dari kemaluannya sejak 3 hari yang lalu.Ibu merasa cemas dengan keadaan janinnya. Ibu mengatakan HPHT tanggal 11 juni 2012.

B.     Dokumentasi Asuhan Kebidanan

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL PATOLOGI
Ny. P G2 P1 AO Ah1 UMUR 30 TAHUN UK 36+3 MINGGU
DENGAN SOLUTIO PLASENTA 
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KEBUMEN

No. Register                            : 201/11/2011
Masuk RS tanggal / jam          : 21 januari 2011 / 14.10 WIB
Dirawat di ruang                     : Poloklinik Kandungan

I. PENGKAJIAN       Tanggal : 21januari 2011, jam : 14.10 WIB, Oleh : Bidan
A. DATA SUBJEKTIF
1.Identitas
                                    Ibu                                                                   Suami
Nama                           : Ny. P                                                             Tn. S
Umur                           : 30 Tahun                                                       32 Tahun
Agama                         : Islam                                                             Islam
Suku / bangsa              : Jawa/ Indonesia                                            Jawa/ Indonesia
Pendidikan                  : SMA                                                             PT
Pekerjaan                     : IRT                                                                PNS/ Guru
Alamat                        : Perum Pepabri                                               Perum Pepabri
No.Telp                       :           -                                               -

2. Alasan kunjungan
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya

3. Keluhan utama
Ibu mengatakan hamil anak ke 2 dan mengatakan nyeri pada bagian perut terasa sesak dan kadang – kadang perut terasa tegang

4. Riwayat menstruasi
Menarche                : 13 tahun                    siklus               : 28 hari
Lama                       : 7 hari                         Teratur             : Ya
Sifat darah              : Cair                           Keluhan           : Tidak ada

5. Riwayat perkawinan
Status pernikahan   : Sah                            Menikah ke     : 1 ( satu )
Lama                      : 9 tahun                      Usia menikah pertama kali : 21 Tahun                       







6. Riwayat obstetri : G2 P1 A0 Ah1
Hamil ke-
Persalinan
Nifas
Tggl
Umur khamiln
Jenis prsalinan
Penlong
kompliksi
JK
BB lahir
laktasi
komplikasi
 1
26 desember 2004
Aterm
spontan
bidan
Tidak ada
3250
ya
Tidak ada
Hamil ini











7. Riwayat kontrasepsi yang digunakan
No.
Jenis kontrasepsi
Pakai
berhenti
Tgl
Oleh
Tempat
Keluhan
Tgl
Oleh
Tempat
Alasan

Suntik
2004
bidan
bpm
Tidak ada
2011
-
-
Ingin punya anak

8. Riwayat kehamilan sekarang
a.       HPM   : 11 mei 2010              HPL    : 18 februari 2011            UK : 36+3Minggu
b.      ANC pertama umur kehamilan           : 6 minggu      
c.       Kunjungan ANC                                                        
Trimester  I
Frekuensi         : 2 X
Tempat            : BPM 
Oleh                : Bidan       
                        Keluhan           : Mual, muntah           
                        Terapi              : B6 , Kalk
Trimester  II
Frekuensi         : 4
Tempat            : BPM
Oleh                : Bidan   
Keluhan          : nyeri perut
                        Terapi              : Fe, Kalk, Asmet
Trimester  III
Frekuensi         : 3 kali
Tempat            : rumah sakit 
Oleh                : dokter
Keluhan          : nyeri perut
                        Terapi              : fe, Kalk. Asmet
d.      Imunisasi TT
TT1      : Caten
e.       Pergerakan janin selama 24 jam (dalam sehari)
Ibu mengatakan merasakan gerakan lebih dari 10 kali dalam 24 jam (dalam sehari)

9. Riwayat kesehatan
a. Penyakit yang pernah/sedang diderita (menular,menurun dan menahun)
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti, PMS, TBC, Hepatitis, Penyakit menurun seperti Hipertensi dan Diabetes Militus, Penyakit menahun seperti, Asma, Jantung, dan ginjal.
b. Penyakit yang pernah/sedang diderita keluarga (menular,menurun dan menahun)
Ibu mengatakan keluarga ibu dan suami tidak pernah menderita penyakit menular seperti, PMS, TBC, Hepatitis, Penyakit menurun seperti Hipertensi dan Diabetes Militus, Penyakit menahun seperti, Asma, Jantung, dan ginjal.       
c.    Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan keluarga ibu dan suami  tidak memiliki riwayat keturunan kembar.
d.   Riwayat operasi
Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat operasi.
e.    Riwayat alergi obat
Ibu mengatakan tidak memiliki alergi terhadap obat apapun

10. Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari
a.  Pola nutrisi      Sebelum hamil                         Saat hamil      
Makan
Frekuensi         :  3 x/hari                                             4 x/hari
Porsi                : 1 piring                                              1 piring                       
Jenis                 : Nasi,sayur,lauk                                  Nasi,sayur,lauk,buah
Pantangan        : Tidak ada                                          Tidak ada
Keluhan           : Tidak ada                                          Tidak ada
Minum            
Frekuensi         :  6 x/hari                                             8 x/hari
porsi                 : 1 gelas                                               1 gelas
Jenis                 : Air putih,air teh                                 Air putih, susu, teh
Pantangan        : Tidak ada                                          Tidak ada
Keluhan           : Tidak ada                                          Tidak ada
b. Pola eliminasi
BAB
Frekuensi         :  1 x/hari                                             1 x/hari
Konsistensi      : Lembek                                             Lembek
Warna              : Kuning                                              Kuning
Keluhan           : Tidak ada                                          Tidak ada
BAK
Frekuensi         : 6 x/hari                                              8 x/hari
Konsistensi      : Cair                                                   Cair
Warna              : Kuning jernih                                    Kuning jernih
Keluhan           : Tidak ada                                          Tidak ada
c. Pola istirahat
Tidur siang
Lama               : 1 jam/hari                                          2 jam/hari
Keluhan           : Tidak ada                                          Tidak ada
Tidur malam
Lama               : 8 jam/hari                                          6 jam/hari
Keluhan           : Tidak ada                                          Tidak ada
d. Personal hygiene
Mandi              :  2 x/hari                                                         2 x/hari
Ganti pakaian  :  2 x/hari                                                         2 x/hari
Gosok gigi       :  2 x/hari                                                         2 x/hari
Keramas          :  3 x/minggu                                                   3 x/minggu
e. Pola seksualitas
Frekuensi         : 2 x/minggu                                                    3 x/minggu
Keluhan           : Tidak ada                                                      Tidak ada
f.       Pola aktivitas ( terkait kegiatan fisik, olah raga )
Ibu mengatakan aktivitas ibu sehari-hari mengerjakan pekerjaan rumah, seperti mencuci, menyapu, dan mengepel.

11. Kebiasaan yang mengganggu kesehatan (merokok, minum jamu ,minuman beralkohol )
Ibu mengatakan tidak pernah merokok, minum jamu dan minum minuman beralkohol.

12. Psikososiospiritual (penerimaan ibu/suami/keluarga terhadap kehamilan, dukungan sosial, perencanaan persalinan, pemberian ASI, perawatan bayi, kegiatan ibadah, kegiatan sosial, dan persiapan keuangan ibu dan keluarga)
-       Ibu mengatakan senang dengan kehamilannya
-       Ibu mengatakan suami dan keluarga mendukung kehamilannya
-       Ibu mengatakan hubungan dengan suami, keluarga dan tetangga baik
-       Ibu mengatakan patuh menjalankan kegiatan ibadah
-       Ibu mengatakan keadaan ekonomi ibu baik

13. Pengetahuan ibu ( tentang kehamilan ,  persalinan dan nifas )
-    Ibu mengatakan belum mengetahui cara minum tablet fe yang benar dan ibu juga belum mengetahui tentang tanda bahaya kehamilan.
-    Ibu mengatakan belum mengetahui tentang persiapan dan proses persalinan.
-    Ibu mengatakan belum mengetahui tentang teknik menyusui yang benar.

14. Lingkungan yang berpengaruh
-    Ibu mengatakan lingkungan sekitar rumah ibu bersih.
-    Ibu mengatakan tidak ada hewan peliharaan.

B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
Kesadaran umum    : Baik       
Kesadaran               : Composmentis                                   
Status emosional     : Stabil  
Tanda vital sign     
Tekanan darah                                : 110/70 mmHg           Nadi    :80 x/menit
Pernapasan                                      : 21  x/menit                Suhu    : 37,3 oC
Berat badan sekarang                     : 64 Kg                        Tinggi badan   : 160 cm
Berat badan sebelum hamil            : 53 Kg

2. Pemeriksaan fisik
Kepala                    : Mesochepalus, tidak oedema, tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan.       
Rambut                   : Lurus, bersih, tidak ada ketombe, tidak ada kutu, rambut tidak berminyak.
Muka                      : Oval, tidak ada oedema, tidak ada cloasma gravidarum.    
Mata                       : Simetris, tidak strabismus, sklera putih, konjungtiva merah muda.
Hidung                   : Tidak ada sekret, tidak ada polip.                
Mulut                      : Tidak stomatitis, tidak ada karies gigi, lidah bersih.
Telinga                    : Simetris, tidak ada serumen, pendengaran baik.                  
Leher                      : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, parotis, limfe dan vena jugularis.    
Dada                       : Tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada bunyi whezing
     Payudara                 :Simetris, puting menonjol, tidak ada massa, terdapat hiperpigmentasi   puting dan aerola mamae.
Abdomen                   : tidak ada bekas operasi, perut membesar, ada linea nigra, ada striae          
Palpasi Leopold
Leopold I           : TFU pertengahan px
Bagian fundus teraba bulat, lunak, dan tidak melenting yaitu bokong
                 
Leopold II          : bagian kanan perut ibu teraba kecil-kecil tidak beraturan yaitu      ekstremitas
                           Bagian kiri perut ibu teraba memanjang seperti papan yaitu punggung
Leopold III        : bagian bawah perut ibu teraba bulat, keras, dan melenting yaitu kepala
Leopold IV        : bagian terendah janin belum masuk panggul
Osborn test         : Tidak dilakukan
Mc. Donald        : TFU 35 cm
TBJ                     :(35-11)x155= 3720 gr
Auskultasi DJJ   : 140 X/ menit, teratur
Ekstremitas atas                 : Simetris, tidak polidaktili, tidak oedem, gerakan aktif.
Ekstremitas bawah             : Simetris, tidak polidaktili, tidak oedem, tidak varises, gerakan aktif. Reflek patella kanan dan kiri : (+)/(+)
Genetalia Luar                    : tidak ada keputihan dan tidak gatal
Anus                                   : Tidak hemoroid    
Pemeriksaan panggul (bila perlu)   : Tidak dilakukan

3. Pemeriksaan penunjang                   Tanggal : 21 januari 2011, 14.20 WIB
-          Pemeriksaan laboratoriun haemoglobin 11gr %
-          USG janin tunggal hidup intrauteri, UK 36+3 minggu
3.      Data penunjang
Tidak ada
II. INTERPRETASI DATA
A.    Diagnosa Kebidanan
Seorang ibu Ny.P  umur 30 tahun G2 P1 A0 Ah1 UK 36+3 minggu janin tunggal, hidup intrauteri, preskep, puki dengan solutio plasenta
S :        - Ibu mengatakan umurnya 30 tahun
                        - Ibu mengatakan ini kehamilan yang ke dua
                        - ibu mengatakan belum pernah keguguran.
                        - Ibu mengatakan HPM tanggal 11 mei 2011
- Ibu mengatakan nyeri pada bagian perut terasa sesak dan kadang – kadang perut terasa tegang

O         :          - KU                   : Baik
                        - Kesadaran        : compos mentis
                        - Status emosional : Stabil      
                        -VS      :   TD      : 110/70 mmHg                       R      : 21 x /menit
                                        N        : 80 x /menit                            S       : 37,3 0C         
                        - PP Test +
- USG : janin tunggal hidup intrauteri, UK 36+3 minggu, DJJ + kadang-kadang tidak terdengar
            - DJJ               : 125x/ menit, teratur

B.     Masalah
Ketidaknyamanan pada TM III
Data dasar
 DS : Ibu mengatakan merasa nyeri dan kadang-kadang perutnya tertekan dan tegang
DO : ibu hamil 36+3 minggu

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL
            Potensial hipoksia pada bayi
Perdaraha pada ibu

IV. ANTISIPASI TINDAKAN SEGERA
            Mandiri           : Tidak ada
            Kolaborasi       : dengan dokter SpOG untuk melakukan perawatan lebih lanjut
            Rujukan           : Tidak ada

V. PERENCANAAN            Tanggal : 21 januari 2011  Jam : 14.30  WIB, Oleh : Bidan
1.   Jelaskan pada ibu hasil pemeriksaan.
2.   Jelaskan tentang keluhan yang dialami ibu.
3.   Anjurkan Ibu untuk melahirkan di tenaga kesehatan atau rumah sakit
4.   Pemenuhan kebutuhan nutrisi ibu
5.   Jelaskan tanda-tanda persalinan
6.   dokumentasi

VI. PELAKSANAAN           Tanggal : 21 januari 2011, Jam : 14.35  WIB,      Oleh : Bidan
1.   Menjelaskan pada Ibu hasil pemeriksaannya yaitu :
-    KU                              : Baik
-    Tekanan darah             : 110/70 mmHg                       Nadi    :80 x/menit
-    Pernapasan                  : 21  x/menit                            Suhu    :37,3 oC
-    Berat badan                 : 64 Kg
-    USG : janin tunggal hidup intrauteri, UK 36+3 minggu, DJJ + kadang-kadang tidak terdengar
-    DJJ                              : 125x/menit
2.    Menjelaskan tentang keluhan yang dialami Ibu yaitu nyeri pada bagian perut terasa sesak dan kadang – kadang perut terasa tegang di sebabkan karena letak plasenta tidak pada tempatnya. Cara mengatasinya ibu dapat miring kekiri apabila ibu sedang tidur agar peredaran darah lancar.
3.   Menganjurkan Ibu untuk melahirkan di tenaga kesehatan atau rumah sakit supaya apabila terjadi kegawatdaruratan dapat ditangani dengan cepat.
4.   Menganjurkan Ibu untuk tetap makan-makanan yang bergizi  menu seimbang misalnya nasi, ikan, daging, sayur-sayuran hijau, mineral, buah dan susu.
5.   Menjelaskan tanda-tanda-tanda persalinan seperti sakit dari punggung menjalar ke perut, keluar lendir bercampur darah, kenceng-kenceng teratur durasinya semakin lama.
6.   Melakukan pendokumentasian.

VII. EVALUASI       Tanggal : 21 januari 2011, Jam : 14.50  WIB, Oleh : Bidan
1.   Ibu mengerti dengan hasil pemeriksaannya.
2.   Ibu mengerti dengan keluhan yang dialaminya.
3.   Ibu bersedia melahirkan ditenaga kesehatan atau rumah sakit.
4.   Ibu bersedia makan-makanan yang bergizi
5.   Ibu sudah mengerti tentang tanda-tanda persalinan dan ibu mengerti harus menghubungi tenaga kesehatan
6.   Pendokumentasian telah dilakukan.
              










BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram Penyebab secara umum : Infeksi akut virus, misalnya cacar, rubella, hepatitis - Infeksi bakteri, misalnya streptokokus - Parasit, misalnya malaria.
Abortus biasanya disertai dengan perdarahan , tergantung jenis abortus yang dialami dan penyebabnya. Mulai dari bercak –bercak,perdarahan ringan, sedang, berat (hasil konsepsi keluar). Penanganan sementara biasanya dirujuk dan di USG kemudian dilanjutkan dengan Pemberian terapi oleh dokter.
]
B.     Saran
1.      Bagi para Tenaga kesehatan atau Bidan, bila menemukan khasus seperti diatas, segera melakukan penanganan segera, atau merujuk BUMIL, ke instasi kesehatan yang lebih tinggi atau berkualitas
2.       Bagi para Bumil, dianjurkan untuk lebih berhati-hati dalam menjaga kehamilan,apalagi pada kehamilan usia mudah, dan juga unutk lebih sering melakukan ANC.





DAFTAR PUSTAKA

Bastein, Ronald. 2011. From http://www.slideshare.net/ronaldbasten/bab-i-aborsi, akses 1 Oktober 2012
Sujiyatini dkk. 2009. Asuhan Patologi Kebidanan Plus Contoh Asuhan Kebidanan. Yogyakarta. Nuha Medika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar