BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perilakumanusiamerupakanprosesyangkompleks.Kompleksitasperilakumanusiadihasilkandaribanyaknyajenisperilaku,tujuanperilaku,variasigerakan,daninteraksi.Dengankemampuankomputasisaatini,belumdimungkinkanuntukmenyimulasikansemuaperilakumanusia.Dalamkehidupansebenarnya,
manusiamempunyaimotivasidalammenentukantempat yang
akanditujunya.Motivasidapatberasaldarikeinginanuntukmemenuhikebutuhan.Dalamsimulasiperilakumanusia,kebutuhanyangharusdipenuhimerupakanmotivasiyang
realistic untukmenentukantempatyangakandituju.Kebutuhanmanusiamempunyaibanyakjenis,dandapatterjadipadasaatbersamaan.Dibutuhkansuatuaturanprioritasuntukmenentukankebutuhanyangakandipenuhiterlebihdahulu.Denganmemenuhikebutuhannya,agenakanterlihatsepertimenjalanikehidupansehari-harinyasepertimanusia,yangtentunyaakanmeningkatkanrealismeperilaku.
B. METODO
MetodEyangdigunakandalampenulisanmakalahiniPengumpulanpustakauntukdipelajaridalampengerjaanmakalah.Pustakayangdigunakanberupa
paper,jurnal,proceeding,e-book,tutorialdanartikeldariinternet.
BAB 2
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN PERILAKU
Perilakumanusiaadalahsekumpulanperilaku yang
dimilikiolehmanusia dandipengaruhiolehadat, sikap, emosi, nilai, etika,
kekuasaan, persuasi, dan/ataugenetika.
MenurutpendapatKrechdan Crutchfield (1954) yang mengatakan: As
we have already indicated, attitudes lie behind many of the significant and
dramatic instances of man behavior. It is for reason that many psychologists
regard the study of attitudes as the central problems of social psychology.BimoWalgito
(2003) berpendapatbahwasikap yang
adapadaseseorangakanmemberikanwarnaataucorakpadaperilakuatauperbuatan orang
yang bersangkutan. Sementarasikappadaumumnyamengandungtigakomponen yang
membentukstruktursikap, yaitu: komponenkognitif, komponenafektif,
dankomponenkonatif.SedangkanmenurutMyers (1983), perilakuadalahsikap yang
diekspresikan (expressed attitudes). Perilaku dengan sikap saling
berinteraksi, saling mempengaruhi satu dengan yang lain.
Dalam sosiologi, perilaku dianggap
sebagai sesuatu yang tidak ditujukan kepada orang lain dan oleh karenanya
merupakan suatu tindakan sosial manusia yang sangat mendasar. Perilaku tidak
boleh disalahartikan sebagai perilaku sosial, yang merupakan suatu tindakan
dengan tingkat lebih tinggi, karena perilaku sosial adalah perilaku yang secara
khusus ditujukan kepada orang lain. Penerimaan terhadap perilaku seseorang
diukur relatif terhadap norma sosial dan diatur oleh berbagai kontrol sosial.
Dalam kedokteran perilaku seseorang dan keluarganya dipelajari untuk mengidentifikasi
faktor penyebab, pencetus atau yang memperberat timbulnya masalah kesehatan.
Intervensi terhadap perilaku seringkali dilakukan dalam rangka penatalaksanaan
yang holistik dan komprehensif.
Perilaku manusia dipelajari dalam ilmu
psikologi, sosiologi, ekonomi, antropologi dan kedokteran.Perilaku seseorang
dikelompokkan ke dalam perilaku wajar, perilaku dapat diterima, perilaku aneh,
dan perilaku menyimpang.
B. KarakteristikPerilaku
1. Perilaku adalah
perkataan dan perbuatan individu. Jadi apa yang dikatakan dan dilakukan oleh
seseorang merupakan karakteristik dari perilakunya.
2. Perilaku
mempunyai satu atau lebih dimensi yang dapat diukur, yaitu : frekuensi, durasi,
dan intensitas.
3. Perilaku dapat
diobservasi, dijelaskan, dan direkam oleh orang lain atau orang yang terlibat
dalam perilaku tersebut.
4. Perilaku
mempengaruhi lingkungan, lingkungan fisik atau sosial.
5. Perilaku
dipengaruhi oleh lingkungan (lawful).
6. Perilaku bisa
tampak atau tidak tampak. Perilaku yang tampak bisa diobservasi oleh orang
lain, sedangkan perilaku yang tidak tampak merupakan kejadian atau hal pribadi
yang hanya bisa dirasakan oleh individu itu sendiri atau individu lain yang
terlibat dalam perilaku tersebut.
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Perilaku Manusia
Perilakuatauaktivitaspadaindividuatauorganismetidaktimbuldengansendirinya,
tetapisebagaiakibatdari stimulus yang diterimaolehorganisme yang
bersangkutanbaik stimulus eksternalmaupun stimulus internal.Perilaku
individu dapat mempengaruhi individu itu sendiri, di samping itu perilaku juga
berpengaruh pada lingkungan. Demikian pula lingkungan dapat mempengaruhi
individu, demikian sebaliknya.Keyakinanmengenaiperilakuapa
yang bersifatnormatifdanmotivasiuntukbertindaksesuaidenganharapannormatiftersebutmembentuknormasubjektifdalamdiriindividu.
Kontrolperilakuditentukanolehpengalamanmasalaludanperkiraanindividumengenaiseberapasulitataumudahnyauntukmelakukanperilaku
yang bersangkutan.
Secaragarisbesar,
perilakumanusiadiakibatkanoleh:
- Genetika
- Sikap - adalahsuatuukurantingkatkesukaanseseorangterhadapperilakutertentu.
- Norma sosial - adalah pengaruh tekanan sosial.
- Kontrol perilaku pribadi - adalah kepercayaan seseorang mengenai sulit tidaknya melakukan suatu perilaku.
D. PendekatanUntukMemahamiPerilaku
Perilakumanusiasangatberbedaantarasatudenganlainnya.Perilakuitusendiriadalahsuatufungsidariinteraksiantaraseseorangindividudenganlingkungannya.Ditilikdarisifatnya,
perbedaanperilakumanusiaitudisebabkankarenakemampuan, kebutuhan, caraberpikiruntukmenentukanpilihanperilaku,
pengalaman, danreaksiaffektifnyaberbedasatusama lain.
Pendekatan
yang seringdipergunakanuntukmemahamiperilakumanusiaadalah; pendekatankognitif,
reinforcement, danpsikoanalitis.Berikutpenjelasanketigapendekatantersebutdilihatdari;
penekanannya, penyebabtimbulnyaperilaku, prosesnya, kepentinganmasalalu di
dalammenentukanperilaku, tingkatkesadaran, dan data yang dipergunakan.
a.
Penekanan
Pendekatan kognitif menekankan mental
internal seperti berpikir dan menimbang. Penafsiran individu tentang lingkungan
dipertimbangkan lebih penting dari lingkungan itu sendiri.
Pendekatan penguatan (reinforcement)
menekankan pada peranan lingkungan dalam perilaku manusia. Lingkungan dipandang
sebagai suatu sumber stimuli yang dapat menghasilkan dan memperkuat respon
perilaku.
Pendekatan psikoanalitis menekankan
peranan sistem personalitas di dalam menentukan sesuatu perilaku. Lingkungan
dipertimbangkan sepanjang hanya sebagai ego yang berinteraksi dengannya untuk
memuaskan keinginan.
b.
PenyebabTimbulnyaPerilaku
Pendekatankognitif,
perilakudikatakantimbuldariketidakseimbanganatauketidaksesuaianpadastrukturkognitif,
yang dapatdihasilkandaripersepsitentanglingkungan.
Pendekatan reinforcement
menyatakanbahwaperilakuituditentukanoleh stimuli lingkunganbaiksebelumterjadinyaperilakumaupunsebagaihasildariperilaku.
Menurutpendekatanpsikoanalitis,
perilakuituditimbulkanolehtegangan (tensions) yang
dihasilkanolehtidaktercapainyakeinginan.
c.
Proses
Pendekatankognitifmenyatakanbahwakognisi
(pengetahuandanpengalaman) adalah proses mental, yang
salingmenyempurnakandenganstrukturkognisi yang ada. Dan akibatketidaksesuaian
(inconsistency) dalamstrukturmenghasilkanperilaku yang
dapatmengurangiketidaksesuaiantersebut.
Pendekatan reinforcement, lingkungan
yang beraksi dalam diri individu mengundang respon yang ditentukan oleh
sejarah. Sifat dari reaksi lingkungan pada respon tersebut menentukan
kecenderungan perilaku masa mendatang.
Dalam pendekatan psikoanalitis,
keinginan dan harapan dihasilkan dalam Id kemudian diproses oleh Ego dibawah
pengamatan Superego.
d.
Kepentingan
Masa lalu dalam menentukan Perilaku
Pendekatan kognitif tidak
memperhitungkan masa lalu (ahistoric). Pengalaman masa lalu hanya menentukan
pada struktur kognitif, dan perilaku adalah suatu fungsi dari pernyataan masa
sekarang dari sistem kognitif seseorang, tanpa memperhatikan proses masuknya
dalam sistem.
Teori reinforcement bersifat
historic.Suaturesponseseorangpadasuatu stimulus
tertentuadalahmenjadisuatufungsidarisejarahlingkungannya.
Menurut pendekatan psikoanalitis, masa
lalu seseorang dapat menjadikan suatu penentu yang relatif penting bagi
perilakunya. Kekuatan yang relatif dari Id, Ego dan Superego ditentukan oleh
interaksi dan pengembangannya dimasa lalu.
e.
Tingkat dariKesadaran
Dalampendekatankognitifmemangadaanekaragamtingkatankesadaran,
tetapidalamkegiatan mental yang sadarsepertimengetahui, berpikirdanmemahami,
dipertimbangkansangatpenting.
Dalam teori reinforcement, tidak ada
perbedaan antara sadar dan tidak. Biasanya aktifitas mental dipertimbangkan
menjadi bentuk lain dari perilaku dan tidak dihubungkan dengan kasus kekuasaan
apapun. Aktifitas mental seperti berpikir dan berperasaan dapat saja diikuti
dengan perilaku yang terbuka, tetapi bukan berarti bahwa berpikir dan
berperasaan dapat menyebabkan terjadinya perilaku terbuka.
Pendekatan psikoanalitis hampir
sebagian besar aktifitas mental adalah tidak sadar. Aktifitas tidak sadar dari
Id dan Superego secara luas menentukan perilaku.
f.
Data
Dalampendekatankognitif, data atassikap, nilai, pengertiandanpengharapanpadadasarnyadikumpulkanlewat
survey dankuestioner.
Pendekatan reinforcement mengukur
stimuli lingkungan dan respon materi atau fisik yang dapat diamati, lewat
observasi langsung atau dengan pertolongan sarana teknologi.
Pendekatan psikoanalitis menggunakan
data ekspresi dari keinginan, harapan, dan bukti penekanan dan bloking dari
keinginan tersebut lewat analisa mimpi, asosiasi bebas, teknik proyektif, dan
hipnotis.
E.
Contohkasusperilakumanusia
Manusiamengubahwajahbumimelebihispesiesmanapundalamsejarahdunia,
danlajutersebutsemakinmeningkatseiringbertambahnyajumlahpendudukdunia,
perkembanganteknologi, kebutuhanpangan yang melonjaktinggi,
sertapenggunaanmodatransportasi yang berkembangpesat.Dan sayangnya,
dibalikitusemua, terkadangkitamelupakanbahwaadamakhluk-makhluk lain yang
terabaikan.
Keberadaanjalanraya,
jalanbebashambatan, jalanlayang,
jalurkeretaapimemangmembantumenyebarkanpengaruhmanusialebihjauh,
memperluasjangkauanmanusia,
danmemudahkanperniagaansertamempersingkatperjalanan. Namuntimbalbaliknyaadalahmendorongperambahandisekitarkota,
membawaperburuan, pembalakan, danpertaniankehutan yang
semulatidakterjangkautanganmanusia. Infrakstruktur yang berkembangpesatitubisa
pula menghancurkan habitat, meningkatkanpolusi, danmempercepatekspansiperkotaankedaerahpedesaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar