Minggu, 21 April 2013

ANALGESIA DAN ANESTESIA DALAM OBSTETRI

ANALGESIA DAN ANESTESIA DALAM OBSTETRIAnalgesia dan Anestesia dalam obstetri
           
Anestesi berasal dari bahasa yunani yaitu “Tidak,tanpa” dan aestheos yaitu “persepsi”. Kemampuan untuk merasa. Secara umum artinya suatu tindakan menghilangkan rasa sakit ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh.Istilah anestesi pertama kali digunakan oleh Oliver Wendel Holmes Sr pada tahun 1846.
PERSALINAN
Kebanyakan ibu mengalami tingkat nyeri persalinan sedang sampai berat.Nyeri persalinan meliputi komponen viseral dan somatik.Pada persalinan kala satu,Nyeri Viseral yang timbul adalah kontraksi dari uterus dan dilatasi serviks.Rasa nyeri di transmisikan melalui aferen serabut saraf viseral. Pada persalinan kala dua,turunnya janin mengakibat kan peregangan pelvis,vagina,dan periniun,yang mengakibatkan nyeri somatik.
Pada keadaan tertentu,bagi ibu yang tidak tahan dan meminta pertolongan untuk dihilangkan nyeri persalinan.Nyeri persalinan dapat dikurangi dengan beberapa metode baik nonfarmakologik maupun farmakologik. Metode farmakologik yang paling fleksibel,efektif,dan paling sedikit mendepresi susunan saraf pusat adalah analgesia spinal,epidural,dan kombinasi spinal epidural.

Analgesia Sistemik
Opioid
Opioid sistemik bisa menghilangkan nyeri persalinan.Dosis besar diperlukan untuk analgesia selama proses persalinan aktif,tapi dosis besar akan menghasilkan sedasi maternal yang berlebihan dan meningkatkan resiko depresi nafas bayi baru lahir.Efek samping lainnnya adalah mual , muntah,mengigil, penurunan motilitas
gastrointestinal,hipotensi dan menurunnya refleks jalan nafas.
Petidin adalah analgesia paling populer di masa lalu.Dosis yang biasa di berikan adalah 25-50 mgi.v.Setiap 1-2jam atau 50-100 mg i.m. Setiap 2-4jam.beberapa

                                                                                   
dokter menyaiapkan petidin dosis kecil i.v. Bolus dengan pemberian yang di kontrol oleh pasien(PCA= Patient controlled analgesia).

Analgesia Inhalasi
Inhalasi intermiten 40-50% O bisa menyebabkan analgesia ringan meskipun jarang diberikan pada saat persalinan kala satu. Alat resusitasi harus tersedia selama menggunakannnya.Analgesia inhalasi adalah yang paling aman ketika diberikan oleh dokter spesialis anestesiologi yang menanganinya dengan monitor yang memadai diruang persalinan yang lengkap.Tujuan utamanya adalah analgesia bukan anastesia.

Analgesia Epidural
Analgesia lumbar epidural telah dipakai secara meluas untuk blok regional penghilang nyeri saat persalinan,dan menimbulkan analgesia yang memuaskan tanpa sedasi.Dengan memakai jarum rpidural no 16 atau 18 G melawati ligamentum flavum keruang epidural,biasanya pada L2-3,L3-4 atau L4-5. Pemberian cairan anestetik lokal yang tidak pekat meminimalkan blok motorik dan membuat ibu hamil tetap merasakan dorongan di panggul saat janin mulai turun.

Indikasi dan Kontraindikasi
Indikasi utama analgesia epidural adalah keinginan ibu untuk dihilangkan nyerinya.Indikasi medik analgesia epidural selama proses persalinan adalah antisipasi intubasi sulit,riwayat hipertermi malikna,penyakit-penyakit kardiovaskular dan pernafasan,pencegahan atau pengobatan hiperrefleksia otonom dalam persalinan karena lesi medulla spinalis tinggi.Analgesia spinal atau epidural atau kombinasi spinal-epidural adalah tekhnik analgesia atau anastesia yang lebih di pilih untuk kebanyakan kasus preeklamsia dengan alasan sebagai berikut:
1.    Bisa memberikan analgesia yang lebih baik dari pada tekhnik yang lainnya


2.    Mengurangi konsentarasi katekolamin,mengendalikan tekanann darah ibu hamil dan pada beberapa kasus meningkatkan perkusi uteroplacenta
3.    Dokter spesialis anestesiologi dapat menghindari penggunaan laringoskopi dan intubasi,yang bisa mengakibatkan timbulnya hipertensi berat

Kontraindikasi Analgesia spinal atau epidural adalah:
1.    Pasien menolak atau tidak bisa bekerja sama
2.    Naiknya tekanan intrakranial akibat tumor otak
3.    Infeksi ditempat tusukkan jarum
4.    Koagulopati
5.    Hipovolomia maternal yang belum terkoreksi
6.    Tidak ada yang terlatih atau berpengalaman dalam tekhnik ini

PERSALINAN PERVAGINAM
Metode regional yang digunkan untuk analgesia selama proses persalinan bisa digunakan untuk anastesia saat persalinan.Pasien tetap sadar dan siaga,dan pada kebanyakan kasus pasien bisa aktif berpartisipasi dalam proses persalinan.
Blok Pudendal
Dokter kebidanan sering melakukan blok saraf pudendal dan memberikan anastesia yang memuaskan pada kelahiran spontan pervaginam.Kerugian blok ini adalah tingkat kegagalan yang tinggi.
PERSALINAN DENGAN SEKSIO SESAREA
Kebanyakan seksio sesarea dilakukan dengan anastesia spinal atau epidural.Seksio sasarea dilakukan dengan indikasi djj yang tidak normal.Derajat gawat janin nya harus dipertimbangkan dalam mementukan jenis anastesia yang akan diberikan.Seksio sesarea yang dilakukan karena nonreassiring FHR tidak perlu menghindari penggunaan anatesia .
Anastesia Epidural
Level sensorik pada paling tidak T-4 dilakukan untuk menimalkan rasa yang sangat tidak nyaman selama operasi.

Anastesia Spinal
Keuntungan anastesia spinal untuk seksio sesarea adalah mudah,blok yang mantap dan kinerja cepat.


Anastesia umum
Anastesia umum endotrakeal menjadi pilihan.Untuk mengurangi resiko aspirasi,berikan antasida non partikel(natrium sitrat) dan lakukan rapidsequence induction.
Anastesi Infiltrasi Lokal
Dalam keadaan gawat darurat yang ekstrim,seksio sesarea bisa dilakukan dengan menggunkaan anastesia infiltrasi lokal bila tidak ada dokter spesialis anastesiologi.
Usaha Usaha untuk mengurangkan sakit pada wanita yang bersalin dapat dibagi ke dalam 2 golongan:
1.    Usaha mengurangkan nyeri dalam kala I dan permulaan kala II yang di sebut analgesia. Pada masa ini tidak usah dalam,tetapi harus mencakup waktu yang lama sekali ialah kadang kadang sampai 18 jam
2.    Usaha mengurangkan nyei menjelang bayi lahir di sebut anesthesia. Usaha mengurangkan nyeri harus lebih intensif,tetapi hanya perlu selama waktu yang terbatas sekali.
     Semua obat yang dipergunakan untuk mengurangkan nyeri waktu persalinan harus memenuhi syarat syarat sebagai berikut:
1.    Tidak membahayakan ibu
2.    Tidak membahayakan anak
3.    Tidak mempengaruhi his,Kalau obat anasthesia mempengaruhi his,maka tentu mempengaruhi kemajuan persalinan



Saat kita mulai memberikan analgesia harus tepa.Kalau terlalu cepat kita mulai memberikan analgesi,maka dapat menimbulkan partus lama. Biasanya anlgesia harus di berikan kalau ternyata bahwa pendataran dan pembukaan cervic lancar:
       Pada seorang primigravida biasanya harus di mulai pada pembukaan 3cm, dan  pada multi para pembukaan 4cm.
Obat obat yang diberikan untuk analgesia obstetri ialah:
1.         Inhalasi chloroform atau aethet(analgesia a la reiner)
2.         Morphine
Diberikan 10mg,subcutan dan diulang tiap 4 jam.
Bahanya ialah:
a.    Mengurangi his
b.    Jika diberikan dalam 4 jam sebelum bayi lahir dapat menimbulkan
    asphyxia
3.         Demoral
Obat suntik dan khasiatnya menyerupai morphine karena menimbulkan analgesia,maupun menyerupai atropin karena anti spasmodik. Selain mengurangi nyeri,juga dapat menimbulkan relaksasi dari cervix sehingga mempercepat pembukaan.biasanya diberikan 100mg,intramuscular dapat di ulang tiap 4jam.
4.         Barbiturat
Paling sering digunakan ialah Nembutal,pentobarbital sodium dan Seconal sodium.Khasiat ketiga obat tersebut hampir sama tetapi amytal sodium khasiat nya lebih lama.
5.         Scopolamin
Hanya mengurangi ingatan,menimbulkan amnesia dan tidak meninggikan ambang nyeri. Wanita yang di berikan scopalamin dapat menjerit,mengerutkan mukanya,pendeknya memperlihatkan bahwa ia merasa nyeri,tetapi jika ia terbangun ia tidak ingat sama sekali dan berkata sama sekali tidak menderita.Keuntungan ialah bahwa Scopolomin mengurangi depresi pernafasan yang di sebabkan oleh morphine atau barbiturat, maka scopolamin diberikan bersamaan dengan morphine,demoral atau barbiturat
6.         Kombinasi antara salah satu obat ada 2 dengan scopolamin
7.         Paracervical block.



Obat yang diberikan untuk anesthesia ialah:
1.         Obat menghilangkan kesadaran:inhalasi anesthesia(chlorofom,aether  cvlopropan) atau anesthesia yang diberikan intavenosa seperti pentothal.
2.         Obat dan cara yang tidak mengurangkan kesadaran ialah: anesthesia spinal atau anesthesia infiltrasi.
Kebutuhan dan cara pemberian (melalui mulut,I.M atau I.V) analgesia suplemen tergantung pada keadaan emosional ibu,prosedur yang dilakukan,berapa lamanya untuk pelaksanaan prosedur, dan keterampilan staf pelayanan kesehtan.
Tabel: Pilihan pemberian analgesia dan anasthesia
PROSEDUR
PILIHAN ANALGESIA/ANESTHESIA
Inpartu dan kelahian
1.      Dukunga terhadap persalinan secara umum
2.      Petidin dan prometazim
Episiotomi
1.      Anestesi lokal
2.      Blok pudendal
Perlukaan serviks(luas)
1.      Petidin dan diazepam
2.      Ketamin
Robekan perinium derajat 1 dan 2
1.      Anestesia lokal
2.      Blok pudendal
Robekan perinium derajat 3 dan 4 (bidan tidak boleh)
1.      Blok pudendal
2.      Ketamin
3.      Anestesia lokal dibantu dengan petidin dan diazepam
Plasenta Manual
1.      Petidin dan diazepam
2.      Ketamin
Persalinan sungsang
1.      Dukungan terhadap persalinan secara umum
2.      Blok pudendal
Seksio sesarea
1.      Anesthesia loka
2.      Anesthesia spinal
3.      Ketamin
4.      Anesthesia umum
Kolpotomi/kuldosentesis
1.      Anesthesia Lokal
Kranoitomi/kraniosentesis
1.      Dukungan dan dorongan emosional
2.      Diazepam
3.      Blok pudendal
Dilatasi dan kuretase
1.      Petidin
2.      Blok parasevikal
Ekstraksi cunam(tindakan forsepsi)
1.      Dukngan dan dorongan emosional
2.      Blok pudendal
Laparotomi
1.      Anesthesia umum
2.      Anesthesia spinal
Inversio uteri(koreksi/perbaikan)
1.      Petidin dan diazepam
2.      Anesthesia umum
Ekstraksi vakum
1.      Dukungan dan dorongan emosional
2.      Blok pudendal




Tidak ada komentar:

Posting Komentar