Rabu, 24 April 2013

anatomi organ reproduksi wanita dan pria



Anatomi Organ Reproduksi Manusia
  • Anatomi Organ Reproduksi Wanita

Organ reproduksi wanita meliputi 2 bagian, yaitu alat genitalia luar (eksterna) dan alat genitalia dalam (interna).

1. Alat Genetelia Interna

Vagina
Lubang atau saluran yang menghubungkan vulva dengan rahim, terletak di antara saluran kemih dan lubang anus. Di bagian atasnya terletak mulut rahim. Ukuran panjang dinding depan 8 cm dan dinding belakang 10 cm. Bentuk dinding dalamnya berlipat – lipat disebut rugae, sedangkan di tengahnya terdapat bagian yang lebih keras disebut kolumna rugarum.

Dinding vagina terdiri atas lapisan mukosa, lapisan otot, dan lapisan jaringan ikat. Organ ini berbatasan dengan serviks membentuk ruangan lengkung, antara lain forniks lateral kiri dan kanan, forniks anterior, dan forniks posterior. Suplai darah vagina diperoleh dari arteri uterina, arteri vesikalis inferior, arteri hemoroidalis mediana, dan arteri pudendus interna.

Fungsi penting dari vagina adalah:
1. Saluran keluar untuk mengalirkan darah haid dan sekret lain dari rahirn.
2. Alat untuk bersanggama.
3. Jalan lahir pada waktu persalinan.

Uterus (Rahim)
Suatu struktur otot yang cukup kuat, bagian luarnya ditutupi oleh peritoneum, sedangkan rongga dalamnya dilapisi oleh mukosa rahim. Dalam keadaan tidak hamil, rahim terletak dalam rongga panggul kecil di antara kandung kemih dan anus. Rahim berbentuk seperti bola lampu pijar atau buah pear. Rahim mempunyai rongga yang terdiri atas 4 bagian besar, yaitu:
1. Badan rahim (korpus uteri) berbentuk segitiga.
2. Leher rahim (serviks uteri) berbentuk silinder.
3. Rongga rahim (kavum uteri).
4. Istmus Uteri

Bagian rahim antara kedua pangkal tuba disebut fundus uteri yang merupakan bagian proksimal rahim. Besarnya rahim berbeda – beda, bergantung pada usia dan pernah melahirkan atau belum. Ukurannya kira – kira sebesar telur ayam kampung.

Bagian – bagian uterus :
• Fundus Uteri, adalah bagian proksimal dari uterus diatas insersi tuba fallopi masuk. Tinggi fundus uteri dapat dipakai untuk menentukan umur kehamilan.
• Korpus uteri, bagian utama rahim merupakan 2/3 bagian dari rahim. Pada kehamilan, bagian ini berfungsi sebagai tempat utama bagi janin untuk hidup dan berkembang.
• Istmus uteri, Bagian rahim antara serviks dan korpus atau disebut juga segmen bawah rahim. Bagian ini penting dalam kehamilan dan persalinan karena akan mengalami peregangan.
• Serviks terbagi menjadi dua bagian, yaitu pars supravaginal dan pars vaginal yang disebut juga porsio. Porsio terdiri atas bibir depan dan bibir belakang porsio. Saluran yang menghubungkan orifisium uteri interna dan orifisium uteri eksterna disebut kanalis servikalis, dilapisi oleh kelenjar – kelenjar serviks.

Dinding rahim secara histologik, terdiri atas 3 lapisan.
1. Lapisan serosa (lapisan peritoneum), di luar.
2. Lapisan otot (lapisan miometrium), di tengah.
3. Lapisan mukosa (endometrium), di dalam.
Sikap dan letak rahim dalam rongga panggul terfiksasi dengan baik karena disokong dan dipertahankan oleh tonus rahim sendiri, tekanan intra – abdominal, otot – otot dasar panggul, dan ligamen.

Tuba Fallopi (Tuba Uterina)
Tuba Fallopi terdiri atas :
• Pars Interstialis : Bagian yang terdapat di dinding uterus.
• Pars Ismika : Merupakan bagian medial tuba yang sempit
seluruhnya.
• Pars Ampullaris : Bagian yang berbentuk sebagai saluran agak lebar, tempat konsepsi terjadi.
• Infundibulum : Bagian ujung tuba yang terbuka kearah abdomen yang mempunyai fimbria. Fimbria penting artinya bagi tuba untuk menangkap telur dan kemudian untuk menyalurkan telur kedalam tuba.

Ovarium
• Wanita mempunyai 2 indung telur kanan dan kiri yang besarnya kurang lebih sebesar ibu jari tangan dengan ukuran kira – kira 4 cm, lebar dan tebalnya 1,5 cm.
• Struktur ovarium terdiri atas korteks disebelah luar dan medulla disebelah kanan korteks.
• Diperkirakan kira – kira 100.000 folikel primer tiap bulan 1 atau 2 folikel akan keluar.


  2. Alat Genetelia Eksterna

Vulva
Bagian alat kandungan luar yang berbentuk lonjong, berukuran panjang mulai dari klitoris, kanan – kiri dibatasi bibir kecil sampai ke belakang dibatasi perineum.

Mons Veneris
Daerah yang menggunung di atas simfisis yang akan ditumbuhi rambut kemaluan (pubis) jika wanita beranjak dewasa. Pada wanita, rambut ini tumbuh membentuk sudut lengkung sedangkan pada pria membentuk sudut runcing ke atas.

Labia Mayora (Bibir Besar Kemaluan)
Berada pada bagian kanan dan kiri dan berbentuk lonjong, pada wanita menjelang dewasa ditumbuhi juga oleh pubis lanjutan dari mons veneris. Di bagian bawah perineum, labia mayora menyatu pada komisura posterior.

Labia Minora (Bibir Kecil Kemaluan)
Bagian dalam dari bibir besar yang berwarna merah jambu. Tidak mempunyai folikel rambut. Banyak terdapat otot polos, pembuluh darah, dan ujung serabut saraf. Dijumpai pula frenulum klitoris, preputium, frenulum pudenti.

Klitoris
Identik dengan penis pada laki – laki, kira-kira sebesar kacang hijau sampai cabe rawit dan ditutupi oleh frenulum klitoris. Glens klitoris berisi jaringan yang dapat berereksi, sifatnya sangat sensitif karena banyak memiliki serabut saraf.

Vestibulum
Daerah dengan batas atas klitoris, batas bawah fourchette (lipatan membran pada ujung perineal vulva), batas lateral labia minora. Di sini dijumpai kelenjar vestibulum mayor (kelenjar bartholini) dan kelenjar vestibulum minor.

Introitus Vagina
Pintu masuk ke vagina.

Himen (Selaput Dara)
Selaput yang menutupi introitus vagina. Biasanya berlubang membentuk semilunaris, anularis, tapisan, septata atau fimbria. Jika tidak berlubang disebut atresia himenalis atau himen imperforata. Himen akan robek pada koitus apalagi setelah bersalin. Sisanya disebut kurunkula himenalis atau sisa himen.

Orifisium Uretra Eksterna (Lubang Kemih)
Tempat keluarnya air kemih yang terletak di bawah klitoris. Di sekitar lubang kemih bagian kiri dan kanan didapati lubang kelenjar skene.

Perineum
Daerah antara vulva dan tepi depan anus. Batas otot – otot diafragma pelvis dan diafragma urogenitalis. Perineum meregang saat persalinan dan terkadang perlu dipotong (episiotomi) untuk memperbesar jalan lahir dan mencegah ruptur.

  • Sistem Reproduksi Pria
Sistem reproduksi pria meliputi organ-organ reproduksi, spermatogenesis dan hormon pada pria

  1. Organ Reproduksi 
Organ reproduksi pria terdiri atas organ reproduksi dalam organ reproduksi luar dan Organ Reproduksi Dalam
Organ reproduksi dalam pria terdiri atas testis, saluran pengeluaran dan kelenjar asesoris.

  • Testis (gonad jantan) berbentuk oval dan terletak didalam kantung pelir (skrotum). Testis berjumlah sepasang (testes = jamak). Testis terdapat di bagian tubuh sebelah kiri dan kanan. Testis kiri dan kanan dibatasi oleh suatu sekat yang terdiri dari serat jaringan ikat dan otot polos.Fungsi testis secara umum merupakan alat untuk memproduksi sperma dan hormon kelamin jantan yang disebut testoteron.
  • Saluran Pengeluaran pada organ reproduksi dalam pria terdiri dari epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi dan uretra.
    1. Epididimis merupakan saluran berkelok-kelok di dalam skrotum yang keluar dari testis. Epididimis berjumlah sepasang di sebelah kanan dan kiri. Epididimis berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara sperma sampai sperma menjadi matang dan bergerak menuju vas deferens.
    2. Vas deferens atau saluran sperma (duktus deferens) merupakan saluran lurus yang mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari epididimis. Vas deferens tidak menempel pada testis dan ujung salurannya terdapat didalam kelenjar prostat. Vas deferens berfungsi sebagai saluran tempat jalannya sperma dari epididimis menuju kantung semen atau kantung mani (vesikula seminalis).
    3. Saluran ejakulasi  merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantung semen dengan uretra. Saluran ini berfungsi untuk mengeluarkan sperma agar masuk ke dalam uretra.
    4. Uretra merupakan saluran akhir reproduksi yang terdapat di dalam penis. Uretra berfungsi sebagai saluran kelamin yang berasal dari kantung semen dan saluran untuk membuang urin dari kantung kemih. 
  •  Kelenjar Asesoris. Selama sperma melalui saluran pengeluaran, terjadi penambahan berbagai getah kelamin yang dihasilkan oleh kelenjar asesoris. Getah-getah ini berfungsi untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan pergerakakan sperma. Kelenjar asesoris merupakan kelenjar kelamin yang terdiri dari vesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar Cowper .
    1. Vesikula seminalis atau kantung semen (kantung mani) merupakan kelenjar berlekuk-lekuk yang terletak di belakang kantung kemih. Dinding vesikula seminalis menghasilkan zat makanan yang merupakan sumber makanan bagi sperma.
    2. Kelenjar prostat  melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian bawah kantung kemih. Kelenjar prostat menghasilkan getah yang mengandung kolesterol, garam dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup sperma.
    3. Kelenjar Cowper atau yang lebih sering disebut  (kelenjar bulbouretra) merupakan kelenjar yang salurannya langsung menuju uretra yang berfungsi menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar