MENOPAUSE
By
MenoHerbs
Menopause
merupakan pengertian dari berhentinya masa kesuburan dan masa reproduksi wanita
yang ditandai dengan berhentinya masa menstruasi atau siklus bulanan seiring
bertambahnya usia dan penurunan hormon. Menopause berasal dari kata “mens” yang
artinya siklus menstruasi dan “pausis yang berasal dari bahasa Yunani yang
artinya penghentian. Dapat disimpulkan secara singkat Menopause merupakan masa
berhentinya siklus mentruasi seorang wanita.
Menopause dalam bahasa biologis merupakan akhir dari
siklus kehidupan menstruasi seorang wanita yang terjadi di pertengahan usia
empat puluh tahun keatas. Selama masa transisi ini, ovarium mulai melemah
sehingga tingkat gairah seksual pun semakin menurun secara alami dari hormon
esterogen dan progesteron. Hormon estrogen berfungsi sebagai pengawas siklus
ovulasi yakni saat indung telur mulai melepas sel telur ke dalam tuba falopi
dan mengembangkan payudara wanita serta rahim. Hormon estrogen memiliki pengaruh
yang cukup besar dalam tingkat kesehatan wanita baik fisik maupun psikologis
(emosional). Hormon progesteron bertugas mengawasi menstruasi dan mempersiapkan
rahim untuk menerima sel telur yang telah dibuahi.
Gambar bagian tubuh wanita ketika menopause
Ketika menopause sudah mendekat, bukan hal yang aneh
jika menstruasi tidak datang selama beberapa bulan. Pada usia 40 tahun,
beberapa perubahan hormon yang dikaitkan dengan pra menopause mulai terjadi.
penelitian mebuktikan, misalnya, bahwa pada usi 40 banyak yang menstruasi nya
menjadi lebih sedikit atau lebih singkat waktunya dibanding biasanya, lebih
banyak dan atau lebih lama waktunya sebagai tanda akhir penghabisan masa
menstruasi.
Sekitar 80 % wanita mulai mengalami siklus
menstruasi yang tidak teratur, namun hanya 10 % saja wanita berhenti menstruasi
sama sekali tanpa disertai ketidak-teraturan siklus yang berkepanjangan
sebelumnya. Dalam suatu kajian yang melibatkan lebih dari 2.700 wanita,
kebanyakan diantara mereka mengalami tansisi pra menopause yang berlangsung
antara dua hingga delapan tahun. Pada usia 40, siklus mulai memanjang lagi.
Meskipun kebanyakan orang cenderung percaya bahwa
28 hari merupakan panjang siklus yang normal,
penelitian telah membuktikan bahwa hanya 12,4 % wanita benar-benar mempunyai
siklus 28 hari dan 20 % dari semua wanita mengalami siklus tidak teratur.
Klimakterium hampir sama dengan menopause yakni masa
yang berawal dari akhir tahap reproduksi, berakhir pada awal senium dan terjadi
pada wanita di usia 40 – 65 tahun. Masa ini ditandai dengan berbagai macam
keluhan endokrinologis dan vegetatif. Gangguan neurovegetatif yang disebut juga
gangguan vasimotorik dapat muncul sebagai gejolak panas ( hot flushes ),
mengeluarkan banyak keringat, merasa kedinginan, sakit kepala, bising telinga,
jantung berdebar-debar, gangguan pernapasan, jari-jari atrofi dan gangguan
usus. Gangguan psikis ditandai dengan perubahan mood dan perasaan sensitif,
mudah tersinggung, depresi, kelelahan, semangat berkurang dan insomnia.
Gangguan somatic, selain gangguan haid atau amenorrhea, mencakup pula kolpitis
atrofikans, ektropium uretra, inkontinesia urin, disuria, desensus, prolaps,
penyakit kulit klimakterik, osteoporosis, arthritis, oterosklerosis, skerosis
koroner dan adipositas.
Wanita perokok berisiko mengalami
menopause
Wanita perokok berisiko mengalami menopause dini,
setidaknya setahun lebih cepat dibandingkan wanita bukan perokok. Wanita
perokok umumnya menopause di rentang usia 43-50 tahun. Sedangkan wanita bukan
perokok cenderung menopause di rentang usia 46-51 tahun.
Kesimpulan didapat dari analisis sejumlah studi
terdahulu yang melibatkan puluhan ribu wanita termasuk hasil survei terhadap
6.000 wanita di Amerika Serikat, Polandia, dan Turki.
Hasil studi yang dipublikasikan di Jurnal Menopause
itu tak berhenti pada ancaman menopause dini. Sebab, menopause dini berkaitan
dengan risiko tinggi mengembangkan gangguan kesehatan seperti osteoporosis dan
masalah jantung.
Jennie Kline dari Mailman School of Public Health
Universitas Kolombia, New York, mengatakan bahwa merokok kemungkinan besar
memengaruhi tubuh wanita dalam mengontrol produksi estrogen. Rokok juga
mengandung racun yang dapat merusak sel telur di dalam ovarium. “Ini mungkin
yang memengaruhi menopause,” ujarnya.
Prediksi Menopause Tim peneliti dari St Andrews, Glasgow, dan Edinburgh mengembangkan
sebuah tes hormon yang dapat membantu wanita memprediksi waktu menopause. Tes
dilakukan dengan melihat perubahan kimia seiring usia reproduksi perempuan.
Perubahan kimia ini akan menjadi indikator untuk memperlihatkan jumlah telur
yang tersisa di dalam ovarium.
Dengan tes tersebut, perempuan dapat membandingkan
tingkat hormonnya dengan tingkat hormon rata-rata perempuan seusianya. Tak
hanya bisa memprediksi waktu menopause, tes ini dapat mendeteksi kecenderungan
menopause dini. Dengan demikian, perempuan lebih mudah untuk menghitung waktu
terbaik memiliki anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar