DAFTAR
ISI
COVER .................................................... i
DAFTAR ISI .................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................... iii
BAB I ISI MAKALAH
1.1 Definisi ................................................... 1
1.2 Mekanisme
Penyakit dan Penyebab ................................................... 2
1.3 Gejala
dan Tanda ................................................... 4
1.4 Pemeriksaan ................................................... 4
1.5 Peran
Bidan Dalam Pencegahan Penyakit ............................................... 6
1.6 Komplikasi ................................................... 7
DAFTAR
PUSTAKA ................................................... 7
ii
KATA
PENGANTAR
Syukur Alhamdulilah,Rasa syukur kami
panjatkan kehadirat Allah S.W.T, yang Telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
kepada kami sehingga dapat menyelesaikan Tugas Medical Science yang bertemakan
Cancer Serviks, Yang mana kami beri judul “Apa Itu Cancer Serviks” Dengan tepat
waktu.
Dengan terselesaikan nya tugas ini di
harapkan dapat menambah wawasan pembaca sehingga setelah membaca makalah ini pembaca
mampu mengaplikasikan ilmu yang di dapat seperti melakukan promotif,preventif,kuratif
dan rehabilitatif dari penyakit Cancer Serviks ini.
Kami juga berterima kasih kepada dosen
pengampu mata kuliah medical science,sebab dengan di berikan tugas makalah ini
kami mampu mengetahui apa itu Cancer Serviks secara mendalam,yang mana kami
tuangkan dalam makalah kami ini.
Kami menyadari walauoun sudah berusaha
dengan maksimal mungkin, mencurahkan fikiran kami dalam pembuatan makalah
ini,Kami sadar bahwa makalah yang kami buat ini masih memilki banyak kekurangan
dan kelemahan, baik dari segi bahasa maupun tulisan. Karenanya kami
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya mampu membangun untuk kesempurnaan
makalah kami ini di kemudian hari nanti.
Yogyakarta,
18 Mei 2012
Hormat
Kelompok
iii
BAB I
PEMBAHASAN
1.1 Definisi
Kanker
Serviks uteri (Tumor Ganas pada serviks uteri), merupakan pembunuh wanita
Peringkat Pertama di Indonesia. Kanker serviks adalah penyakit
kanker yang terjadi pada daerah leher rahim. Yaitu daerah pada organ reproduksi
wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim. Letaknya antara rahim (uterus)
dengan liang senggama wanita (vagina).
Kanker ini 99,7% disebabkan oleh human
papilloma virus (HPV) onkogenik, yang menyerang leher rahim. Berawal
terjadi pada leher rahim, apabila telah memasuki tahap lanjut, kanker ini bisa
menyebar ke organ-organ lain di seluruh tubuh penderita.
Kanker serviks biasanya
menyerang wanita Berusia 35-55 tahun. 90% dari kanker serviks berasal dari sel
skuamosa yang melapisi serviks dan 10% sisanya berasal dari sel kelenjar
penghasil lendir pada saluran servikal yang menuju ke dalam rahim.
Badan Kesehatan Dunia (WHO)
mengatakan, saat ini penyakit kanker serviks menempati peringkat teratas di
antara berbagai jenis kanker yang menyebabkan kematian pada perempuan di dunia.
Di Indonesia, setiap tahun terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker serviks.
Sekitar 8000 kasus di antaranya berakhir dengan
kematian. Menurut WHO, Indonesia
merupakan negara dengan jumlah penderita kanker serviks yang tertinggi di
dunia. Mengapa bisa begitu berbahaya? Pasalnya, kanker serviks
1
1
muncul seperti musuh dalam selimut.
Sulit sekali dideteksi hingga penyakit telah mencapai stadium lanjut.
1.2 Mekanisme Penyakit dan Penyebab
kanker serviks adalah infeksi Human
Papilloma Virus (HPV atau virus papiloma manusia). Sekitar 70%
kejadian kanker serviks merupakan akibat dari HPV 16 dan HPV 18. Awalnya sel
kanker berkembang dari serviks / mulut rahim yang letaknya berada di bawah
rahim dan di atas vagina. Oleh sebab itu kanker serviks disebut juga kanker
leher rahim atau kanker mulut rahim. Di mulut rahim
ada dua jenis sel, yaitu sel kolumnar dan sel skuamosa. Sel skuamus ini sangat
berperan dalam perkembangan kanker serviks. Lihat gambar di bawah untuk
mendapat gambaran tentang stadium kanker serviks:
Kanker serviks dapat terjadi jika
infeksi HPV tidak sembuh dalam waktu yang lama. Apalagi dengan sistem imun atau
kekebalan tubuh yang rendah, infeksi akan mengganas dan menyebabkan sel kanker.
Virus ini dapat menyebar melalui sentuhan: misalnya, ada virus HPV di tangan
Anda, lalu Anda menyentuh daerah
2
2
genital, maka daerah serviks Anda
dapat terinfeksi. Atau bisa juga dari kloset di
WC umum yang sudah terkontaminasi virus (jadi sebelum duduk, Anda harus selalu membersihkan dengan alkohol).
WC umum yang sudah terkontaminasi virus (jadi sebelum duduk, Anda harus selalu membersihkan dengan alkohol).
Tetapi terdapat pula beberapa resiko yang berpengauh terhadap terjadinya
kanker serviks:
1. HPV ( Human Papillomavirus)
Virus Penyebab kutil genitalis (kondiloma akimunata) yang di tularkan
melalui hubungan seksual. Varian yang sangat berbahaya yaitu HPV tipe 16,18,45
dan 56
2. Merokok
Tembakau merusak sistem kekebalan dan mempengaruhi kemampuan tubuh untuk
melawan infeksi HPV pada serviks.
3. Gadis Melakukan koitus pertama pada usia
muda < 16 tahun
4. Tingginya paritas,apalagi bila jarak
persalinan terlalu dekat
5. Golongan sosial ekonomi rendah (higiene
seksual jelek)
6. Pasangan seksual yang sering bergantian
7. Penyakit hubungan seksual (infeksi virus
herpes/ HIV)
8. Kontrasepsi Hormonal
9. Gangguan sistem kekebalan
10. Golongan ekonomi lemah ( karena tidak
mampu melakukan pap smear secara rutin)
3
1.3
Gejala
Dan Tanda
Pada tahap awal,
penyakit ini tidak menimbulkan gejala yang mudah diamati. Itu sebabnya, Anda
yang sudah aktif secara seksual amat dianjurkan untuk melakukan tes pap smear
setiap dua tahun sekali. Gejala fisik serangan penyakit ini pada umumnya hanya dirasakan
oleh penderita kanker stadium lanjut.
Gejala
biasanya baru muncul ketika sel serviks yang abnormal berubah menjadi keganasan
dan menyusup ke jaringan di sekitarnya,Pada saat ini timbul gejala berikut:
1. Pedarahan vagina yang abnormal,terutama
diantara 2 menstruasi setelah melakukan hubungan seksual dan setelah menopause
2. Menstruasi abnormal (lebih lama dan lebih
banyak )
3. Keputihan menetap,dengan cairan yang
encer,berwarna pink,mengandung darah atau hitam serta berbau busuk
Gejala dari kanker serviks stadium lanjut:
1. Nafsu makan berkurang,penurunan berat
badan,kelelahan
2. Nyeri panggul, punggung atau tungkai
3. Dari vagina keluar kemih atau tinja
4. Patah tulang (fraktur)
Gejala kanker serviks tingkat lanjut
:
·
munculnya rasa sakit dan perdarahan saat
berhubungan intim (contact bleeding).
·
keputihan yang berlebihan dan tidak
normal.
·
perdarahan di luar siklus menstruasi.
·
penurunan berat badan drastis.
·
Apabila kanker sudah menyebar ke
panggul, maka pasien akan menderita
keluhan nyeri punggung
keluhan nyeri punggung
·
juga hambatan dalam berkemih, serta
pembesaran ginjal.
1.4
Pemeriksaan
Diagnosa
di tegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan berikut:
1.
Pap Smear
Pap
smear dapat mendeteksi sampai 90% kasus kanker serviks secara akurat dan dengan
biaya yang tidak terlalu mahal. Akibatnya angka kematian akibat kanker serviks
pun menurun sampai lebih dari 50%.
4
Setiap
wanita yang telah aktif secara seksual atau usianya telah mencapai 18
tahun,sebaiknya menjalin pap smear secara teratur yaitu 1x per tahun.Jika
selama 3 kali berturut turut menunjukkan hasil yang normal,Pap smear bisa di
lakukan 1x atau 2-3 tahun.Hasil Pemeriksaan Pap smear menunjukkan stadium dari
kanker serviks:
a.
Normal
b.
Displasia ringan
(Perubahan dini yang belum bersifat ganas)
c.
Displasia Berat
(Perubahan lanjut yang belum bersifat ganas)
d.
Karsinoma in situ
(kankeryang terbatas pada lapisan serviks paling luar)
e.
Kanker invasif (kanker
telah menyebar ke lapisan serviks yang lebih dalam atau
ke organ tubuh lainnya)
ke organ tubuh lainnya)
2.
Biopsi
Di lakukan jika pada pemeriksaan panggul
tampak suatu pertumbuhan atau luka padaserviks, atau jika Pap smear menunjukkan
suatu abnormalitas atau kanker
3.
Kolposkopi
Pemeriksaan
serviks dengan lensa pembesar
4.
Tes Schiller
Serviks di olesi dengan larutan
yodium,sel yang sehat warna nya akan berubah menjadi coklat,sedangkan sel yang
abnormal warnanya menjadi putih atau kuninh.
5.
menggunakan asam asetat (cuka).
Menggunakan asam asetat cuka adalah
yang relatif lebih mudah dan lebih murah dilakukan. Jika menginginkan hasil
yang lebih akurat, kini ada teknik pemeriksaan terbaru untuk deteksi dini
kanker leher rahim, yang dinamakan teknologi Hybrid Capture II System (HCII).
5
1.5 Peran
Bidan Dalan pencegahan penyakit
Bidan dapat melakukan konseling atau seminar tentang kanker serviks
terhadap masyarakat. Selain itu menganjurkan masyarakat terutama wanita
melakukan pemeriksaan pap Smear , yang mana anjuran melakukan pap smear secara
teratur:
1. Setiap tahun untuk wanita yang berusia
diatas 35 tahun
2. Setiap tahun untuk wanita yang berganti
ganti pasangan seksual atau pernah menderita infeksi HPV atau kutil kelamin
3. Setiap tahun untuk wanita memakai pil KB
4. Setiap 2-3 tahun untuk wanita yang berusia
35 tahun dan jika 3x Pap Smear berturut menunjukkan hasil negatif atau untuk
wanita yang telah menjalin histerektomi bukan karena kanker
5. Sesering mungkin jika hasil Pap smear
menunjukkan abnormal
6. Sesering mungkin setelah penilaian dan
pengobatan prekanker maupun kanker serviks
Memberi
tahukan seberapa pentingnya memelihara kesehatan tubuh, dan melakukan vaksinasi
HPV bagi yang belum pernah melakukan kontak secara seksual. Vaksin ini bekerja
dengan cara meningkatkan kekebalan tubuh dan menangkap virus sebelum memasuki
sel-sel serviks. Selain membentengi dari penyakit kanker serviks, vaksin ini
juga bekerja ganda melindungi perempuan dari ancaman HPV tipe 6 dan 11 yang
menyebabkan kutil kelamin.
Yang
perlu ditekankan adalah, vaksinasi ini baru efektif apabila diberikan pada
perempuan berusia 9 sampai 26 tahun yang belum aktif secara seksual. Vaksin
diberikan sebanyak 3 kali dalam jangka waktu tertentu. Dengan vaksinasi, risiko
terkena kanker serviks bisa menurun hingga 75%.
6
1.6 Komplikasi
penderita kanker serviks biasanya
datang ke rumah sakit ketika penyakitnya sudah mencapai stadium 3. Masalahnya,
kanker serviks yang sudah mencapai stadium 2 sampai stadium 4 telah
mengakibatkan kerusakan pada organ-organ tubuh, seperti kandung kemih, ginjal,
dan lainnya. Karenanya, operasi pengangkatan rahim saja tidak cukup membuat
penderita sembuh seperti sedia kala. Selain operasi, penderita masih harus
mendapatkan terapi tambahan, seperti radiasi dan kemoterapi. Langkah tersebut
sekalipun tidak dapat menjamin 100% penderita mengalami kesembuhan.
DAFTAR PUSTAKA
Suryati
Romauli,S.ST dan Anna Vida Vindari,S.ST.2011.Kesehatan Reproduksi.Yogyakarta.
Prof.dr.Ida Bagus Gde Manuaba,SpoG.1998.Memahami Kesehatan Reproduksi
wanita.Jakarta.
wanita.Jakarta.
Prof.R.Sulaiman Sastrawinata.1981.Ginekologi.Bandung.
7
Tidak ada komentar:
Posting Komentar