TUGAS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Kelompok 1
Nama Kelompok
1. Siti
Mukaromah 11140050
2. Ni
putu Saptya Eka 11140068
3. Putri
Destalia Ayu A 11140072
4. Nurul
Mauliana.B 11140073
5. Hajjah
Nurlaila 11140074
6. Somidira
De.A.Oematan 11140075
7. Arwalince 11140083
FAKULTAS
ILMU KESEHATAN
PRODI
DIV BIDAN PENDIDIK
TAHUN
AJARAN 2013/2014
UNIVERSITAS
RESPATI YOGYAKARTA
KATA
PENGANTAR
Syukur Alhamdulilah,Rasa syukur kami
panjatkan kehadirat Allah S.W.T, yang Telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
kepada kami sehingga dapat menyelesaikan Tugas IKM.
Dengan terselesaikan nya tugas ini di
harapkan dapat menambah wawasan pembaca sehingga setelah membaca makalah ini
pembaca mampu mengaplikasikan ilmu yang di dapat seperti melakukan Promosi
kesehatan serta dapat taat dalam peraturan tentang kesehatan.Kami juga
berterima kasih kepada dosen pengampu mata kuliahIKM , sebab dengan di berikan
tugas makalah ini kami mampu mengetahui tentangPeraturan kesehatan yang berlaku
di Indonesia dan Jenis pelayanan kesehatan,yang mana kami tuangkan dalam
makalah kami ini.
Kami menyadari walaupun sudah berusaha
dengan maksimal mungkin, mencurahkan fikiran kami dalam pembuatan makalah
ini,Kami sadar bahwa makalah yang kami buat ini masih memilki banyak kekurangan
dan kelemahan, baik dari segi bahasa maupun tulisan. Karenanya kami
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya mampu membangun untuk kesempurnaan
makalah kami ini di kemudian hari nanti.
Yogyakarta,
18 maret 2013
Hormat
Kelompok
DAFTAR
ISI
COVER .................................................... i
DAFTAR
ISI .................................................... ii
KATA
PENGANTAR .................................................... iii
BAB
I Pendahuluan
1.1
Definisi IKM .................................................. 1
BABII
ISI
2.1Peraturan
tentang kesehatan yang berlaku di indonesia .......................... 4
2.2
Jenis pelayanan Kesehatan .................................................. 6
BAB
III PENUTUP
3.1Saran .................................................. 15
3.2Kesimpulan .................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA ................................................... 16
BAB
I
PENDAHULUAN
I.1 Definisi
Ilmu kesehatan masyarakat berasal dari
bahasa inggris “Public health”. Seorang ahli kesehatan masyarakat dari Yale
University,Prof,Winslow(1920),telah membuat batasan yang sampai saat ini masih
relevan,yakni kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni mencegah
penyakit,memperpanjang hidup,meningkatkan kesehatan fisik dan mental.serta
meningkatkan efisiensi hidup melalui upaya atau usaha usaha pengorganisasian
masyarakat untuk :
1. Meningkatkan
Sanitasi lingkungan
2. Kontrol
infeksi di masyarakat
3. Pendidikan
individu tentang kebersihan perorangan
4. Pengorganisasian
pelayanan medis dan perawatan
5. Diagnosa
dini,pencegahan penyakit,dan pengembangan aspek sosial yang akan mendukung agar
setiap orang di masyarakat mempunyai standart kehidupan yang kuat untuk menjaga
kesehtannya(leavel dan Clark,1958)
Beberapa
disiplin ilmu yang mendasari ilmu kesehatan masyarakat antara
lain:biologi,kedokteran,kimia,fisika, ilmu lingkungan, sosiologi,
antropologi,(ilmu yang mempelajari budaya pada masyarakat), psikologi, dan ilmu
pendidikan. Oleh karena itu,ilmu kesehatan masyarakat merupakan ilmu yang
multidisiplin. Ilmu yang secara garis besar menopang ilmu kesehatan
masyarakat(disebut sebagai pilar utama ilmu kesehatan masyarakat) adalah
epidemiologi,biostatistik/statistik kesehtan,kesehatan lingkungan, pendidikan
kesehtan dan ilmu perilaku, administrasi kesehatan masyarakat, gizi masyarakat,
serta ilmu kesehatan kerja.
Faktor
faktor penyebab terjadinya masalah kesehatan masyarakat di Indonesia
1. Faktor
lingkungan
Penyebab masalah di masyarakat adalah
kurangnya peran serta masyarakat dalam mengatasi kesehatan lingkungan dan
kurangnya rasa tanggung jawab sebagian besar masyarakat dalam bidang kesehatan.
2. Faktor
perilaku dan gaya hidup masyarakat
Masih banyaknya kebiasaan masyarakat
yang dapat merugikan kesehatan dan adat istiadat yang kurang atau bahkan tidak
menunjang kesehatan.
3. Faktor
sosial ekonomi
a. Tingkat
pendidikan masyarakat di indonesia sebagian besar masih rendah
b. Kurangnya
kesadaran dalam pemeliharaan kesehatan
c. Penghasilan
sebagian masih rendah dan pengangguran.
d. Kemiskinan
e. Faktor
sistem pelayanan kesehatan
Sasaran
Kesehatan masyarakat
Adalah
seluruh masyarakat termasuk individu,keluarga,dan kelompok,baik yang sehat
maupun sakit,khususnya mereka yang beresiko tinggi dalam masyarakat.
Individu
Anggota
keluarga sebagai kesatuan utuh dari aspek biologi,psikologi,sosial,dan
spiritual. Jika individu tersebut mempunyai masalah kesehatan karena
ketidakmampuan merawat dirinya sendiri oleh karena sesuatu hal,maka akan
mempengaruhi anggota keluarga lainnya dan keluarga yang ada di lingkungan
sekitar tempat tinggal mereka.
Kelompok
Khusus
Adalah
sekumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin,umur dan
permasalahan.
Ruang
lingkup kegiatan pada kelompok khusus mencakup upaya upaya promotif,preventif,kuratif,
rehabilitatif, dan resosialitatif, melalui kegiatan kegiatan yang terorganisasi
berikut:
1. Pelayanan
kesehatan dan keperawatan
2. Penyuluhan
kesehatan
3. Bimbingan
dan pemecahan masalah terhadap anggota kelompok,kader kesehatan, dan petugas panti
4. Penemuan
kasus secara dini
5. Melakukan
rujukan medis dan kesehatan
6. Melakukan
koordinasi dan kerjasama dengan masyarakat
7. Alih
teknologi dalam bidang kesehatan dan keperawatan kepada petugas panti serta
kader kesehatan
Sejarah IKM tidak terlepas dari 2 orang
tokoh yaitu Asceplius dan Higeia, Asceplius adalah seorang dokter yang hebat
dan menemukan berbagai macam metode pengobatan enyakit. Pendekatan pengobatan
yang digunakan adalah setelah penyakit terjadi pada seseorang. Higeia juga
melakukan pengobatan lebih pada pendekatan masalah kesehatan antara lain: Mngajarakan pola hidup
seimbang, menghindari makanan atau minuman beracun, makan makanan yang
bergizi,berolahraga, dan apabila sudah erjadi penyakit maka ia akan
menganjurkan untuk memperkuat tubuh dengan makanan yang baik daripada melakukan
pembedahan.
Perkembangan
IKM di Indonesia
Di indonesia tercatat perkembangan IKM
sudah di mulai pada abad ke-16, di mulai dengan pemberatasan kolera dan cacar
yang sangat di takuti. Pada tahun 1807 Gubernur Daeindels melakukan
pelatihan dukun bayi. Pada tahun
1851,1913,1947, didirikan sekolah dokter. Tahun 1947 sekolah dokter stovia
berubah menjadi FKUI, di sususl berdirinya banayak laboratorium kedokteran.
Hydric menelir=ti pada tahun 1925 bahwa penyebab tingginya angka kematian dan
kesakitan adalah karena sanitasi lingkungan yang jelek. Pada zaman memerdekaan
di perkenalkan konsep bandung “ Bandung Plan” yang menjadi tonggak perkembangan
kesehatan masyarakat. Isinya bahwa pendekatan kuratif dan preventif dalam menangani
masalah kesehatan tidak dapat di pisahkan.
BAB
II
ISI
2.1
Peraturan tentang kesehatan yang berlaku di Indonesia
Pertama: Undang Undang
Undang undang no 23
tahun 1992 Tentang Kesehatan
1. Bab
I Ketentuan umum pasal 1
2. Bab
II Asas dan Tujuan Pasal 2 dan pasal 3
3. Bab
III Hak dan kewaiban pasal 4 dan pasal 5
4. Bab
IV Tugas dan tanggung jawab Pasal 6, Pasal 7,Pasal 8, Pasal 9
5. Bab
V Upaya kesehatan Bagian Pertama : Pasal 10 dan 11. Bagian Kedua Kesehatan
Keluarga: Pasal 12 sampai pasal 19.
Bagian ke tiga Perbaikan Gizi Pasal 20. Bagian keempat Pengamanana Makanan dan
Minuman Pasal 21. Bagian kelima Kesehatan lingkungan pasal 22. Bagian keenam
Kesehatan Kerja Pasal 23. Bagian ketujuh Kesehatan Jiwa pasal 24 sampai 27.
Bagian ke-18 Pemberantas Penyakit pasal 28 sampai pasal 31. Bagian ke-9
Penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan Pasal 32 sampai 37. Bagian ke-10
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Pasal 38. Bagian ke-11 Pengamanan sediaan
Farmasi dan Alat kesehatan pasal 39 sampai pasal 43. Bagian ke-12 Pengamanan
Zat Adiktif pasal 44. Bagian ke-13 Kesehatan Sekolah pasal 45. Bagian ke-14
Kesehatan Keluarga Pasal 46. Bagian ke-15 Pengobatan Tradisional pasal 47.
Bagian ke-16 Kesehatan Matra pasal 48.
6.
Bab VI Sumber daya
kesehatan Pasal 49 sampai pasal 70
7.
Bab VII Peran Serta
masyarakat pasal 71 sampai pasal 72
8.
Bab VIII Pembinaan dan
Pengawasan Pasal 73 sampai pasal 78
9.
Bab IX Penyidikan Pasal
79
10. Bab
X Ketentuan Pidana Pasal 80 sampai pasal 86
11. Bab
XI Ketentuan Peralihan Pasal 87 sampai pasal 88
12. Bab
XII Ketentuan Penutup Pasal 89 sampai pasal 90
Kedua Peraturan Pemerintah
1. PP
no.6 tahun 1992 tentang Pengalihan bentuk Perum Husada Bhakti menjadi
Perusahaan Perseroan
2. PP
no.69 tahun 1991 tentang Pemeliharaan kesehatan pegawai neeri sipil,penerima pensiun,veteran,perintis
kemerdekaan beserta tentang pemeliharaan kesehatan pegawai negeri
sipil,penerima pensiun,veteran,perintiskemerdekaan beserta keluarganya
3. PP
no.40 tahun 1991 tentang penanggulangan wabah penyakit menular
4. PP
no.32 tahun 1991 tentang Impor bahan baku atau produk tertentu yang di lindungi
paten bagi produksi obat di dalam negeri
Ketiga Keputusan Presiden
1. Keppres
no 37 tahun 1991 tentang pengangkatan dokter sebagai pegawai tidak tetap selama
masa bakti
Keempat Instruksi
Presiden
1. Inpres
no.2 tahun 1991 tentang Peningkatan pembinaan dan pengawasan produksi dan
peredaran makanan olahan.
Kelima Peraturan Mentri
Kesehatan
1. Permenkes
no.258/Menkes/per/III/1992 Tentang Persyaratan kesehatan pengelolaan pestisida
2. Permenkes
no.640/Menkes/Per/X/1991 Tentang Majelis pembinaan dan pengwasan etika
pelayanan medis
3. Permenkes
no.329/Menkes/VI/Per/1991 Tentang Masa bakti Bidan
4. Permenkes
no.187/Menkes/Per/III/1991 tentang Pelaksanaan masa Bakti dan ijin kerja
apoteker
5. Permenkes
no.172/Menkes/Per/III/1991 Tentang Pengawasan kesehatan Pekerja Radiasi
6. Permenkes
no.140/menkes/Per/III/1991 Tentang Wajib
daftar alat kesehatan,Kosmetika dan perbekalan Kesehatan Rumah Tangga
7. Permenkes
no.061/Menkes/Per/I/1991 tentang Persyaratan kesehatan kolam renang dan
pemandian umum
Keenam
Keputusan Mentri Kesehatan
1. Kepmenkes
no.282/Menkes/SK/IV/1992 tentang Organisasi dan tata kerja Balai pengamanan
Fasilitas Kesehatan
2. Kepmenkes
no.71/Menkes/SK/I/1992 Tentang Penunukan Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan
sebagai institusi Fokal pengembangan materi Belajar Kesehatn
3. Kepmenkes
no.659/Menkes/SK/X/1991 Tentang Cara pembuatan obat tradisional yang baik
4. Kepmenkes
no 475/Menkes/SK/VIII/1991 Tentang Pendelegasian wewenang penyesuaian jabatan
dan angka kredit bagi jabatan dokter gigi.
2.2 Jenis Pelayanan
Kesehatan
Jenis pelayanan kesehatan
A.
Rumah sakit
Asal kata dari
Hospital (rumah sakit) Dari bahasa latin,hospes yaitu tuan rumah akar kata
hotel dan hospitality (keramahan).Di abad pertengahan,RS berfungsi sebagai
penampungan orang miskin & musafir.
Rumah sakit Merupakn
sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang pelayanannya disediakan
oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya.Perbandingan antara
jumlah TT RS dengan jumlah penduduk Indonesia masih sangat rendah.
Untuk 10 ribu penduduk cuma tersedia 6 TT RS.
Tugas & FUNGSI
1.
Melaksanakan pelayanan
medis, pelayanan penunjang medis,
2.
Melaksanakan pelayanan
medis tambahan, pelayanan penunjang medis tambahan,
3.
Melaksanakan pelayanan
kedokteran kehakiman,
4.
Melaksanakan pelayanan
medis khusus,
5.
Melaksanakan pelayanan
rujukan kesehatan,
6.
Melaksanakan pelayanan
kedokteran gigi,
7.
Melaksanakan pelayanan
kedokteran social
8.
Melaksanakan pelayanan
penyuluhan kesehatan,
9.
Melaksanakan pelayanan
rawat jalan atau rawat darurat dan rawat tinggal (observasi),
10. Melaksanakan pelayanan rawat inap,
11. Melaksanakan pelayanan administratif,
12. Melaksanakan pendidikan para medis,
13. Membantu pendidikan tenaga medis umum,
14. Membantu pendidikan tenaga medis spesialis,
15. Membantu penelitian dan pengembangan kesehatan,
16. Membantu kegiatan penyelidikan epidemiologi,
JENIS-JENIS RUMAH
SAKIT
A.
RSU (rimah sakit umum)
Melayani hampir
seluruh penyakit umum,Memiliki institusi perawatan darurat
yang siaga 24 jam (IGD) untuk mengatasi bahaya dalam waktu
secepatnya dan memberikan pertolongan pertama dan merupakan fasilitas
yang mudah ditemui di suatu negara,Dengan kapasitas rawat inap sangat besar
untuk perawatan intensif ataupun jangka panjang.
Dilengkapi dengan
fasilitas bedah, bedah plastik, ruang bersalin, lab,dan sebagainya. Kelengkapan
fasilitas ini bisa bervariasi sesuai kemampuan penyelenggaranya.
Rumah sakit yang
sangat besar sering disebut Medical Center (pusat kesehatan),
biasanya melayani seluruh pengobatan
modern.
Sebagian besar RS di
Indonesia membuka pelayanan kesehatan tanpa menginap (rawat jalan) bagi
masyarakat umum (klinik). Biasanya terdapat beberapa klinik/poliklinik di dalam
suatu RS.
b.RS Terspesialisasi
Jenis ini mencakup Trauma center, RSKA ,
RS manula, RSB ,RS yang melayani kepentingan khusus spt:psychiatric
(psychiatric hospital), penyakit pernapasan, dll.
RS bs terdiri atas gabungan
atau hanya satu bangunan.
Kebanyakan mempunyai
afiliasi dengan universitas atau pusat riset medis tertentu.
c. RS PENELITIAN/ PENDIDIKAN
Adalah RSU yg terkait dengan kegiatan
penelitian dan pendidikan di Fakultas Kedokteran pada suatu universitas/lembaga pendidikan
tinggi.Dipakai untuk pelatihan dokter-dokter muda, uji coba berbagai macam obat
baru atau teknik pengobatan baru
Diselenggarakan oleh pihak
universitas/PT sbg salah 1 wujud pengabdian masyarakat / Tri Dharma
perguruan tinggi.
d. Rumah sakit lembaga/perusahaan
RS yg didirikan oleh suatu
lembaga/perusahaan untuk melayani pasien-pasien yang merupakan anggota lembaga
tersebut/karyawan perusahaan tersebut
Didirikan karena penyakit. yg berkaitan
dengan keluarga. lembaga tersebut (misalnya RS militer, lapangan udara), bentuk
jaminan sosial/pengobatan gratis bagi karyawan, atau karena letak/lokasi
perusahaan yang terpencil/jauh dari RSU
RS jg menerima pasien
umum dan menyediakan ruang IGD untuk masyarakat umum.
Komite Etik Rumah Sakit / KERS
Adalah suatu badan yg resmi dibentuk dgn
anggota dari berbagai disiplin perawatan kesehatan dlm RS yang bertugas untuk
menangani berbagai masalah etik yang timbul dalam RS. KERS mrpkn sarana efektif
dlm mengusahakan saling pengertian antara berbagai pihak yang terlibat seperti
dokter, pasien, keluarga pasien dan masyarakat tentang berbagai masalah etika
hukum kedokteran yang muncul dalam perawatan kesehatan di RS.
Keberadaan
komite ada dalam struktur organisasi RS
Keanggotaan
komite diangkat oleh Direktur RS /yayasan RS.
Keanggotaan
komite bersifat multi disiplin meliputi dokter (merupakan mayoritas anggota)
dari berbagai spesialisasi, perawat, pekerja sosial, rohaniawan, wakil
administrasi RS, wakil masyarakat, etikawan, & ahli hukum.
Fungsi kers
1.Pendidikan,
2.Penyusun Kebijakan
3.Pembahasan Kasus
PENDIDIKAN
diskusi multidisiplin tentang kasus
mediko legal & dilema etika biomedis & proses pengambilan keputusan thd
permasalahan yg ada.
PENYUSUN KEBIJAKAN
Semakin banyak kasus yang
dibahas, semakin baik anggota komite dlm tatalaksana pengambilan keputusan.
Pembahasan Kasus
masalah etik yang
timbul dalam RS
B.
PUSKESMAS
Pukesmas merupakan
kesatuan organisasi fungsional yang memberikan pelayanan secara menyeluruh
dalam satu wilayah kerja tertentu dengan usaha pokok pengobatan,KA dan KB,
pencegahan penyakit menular,higine,sanitasi lingkungan,pendidikan kesehatan kepada
masyarakat,perawatan kesehatan masyarakat,serta penggumpulan data untuk
perencanaan dan penilaian progam. Menurut Dr.Azrul Azwar,MPH (1980) pukesmas
adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yg langsung memberikan pelayanan
secara menyeluruh kepada masyarakat dlm suatu wilayah kerja tertentu dlm
bentuk usaha2 kesehata pokok.Sedangakan menurut Depkes RI (1981) pukesmas
adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan yg langsung memberikan layanan
kesehatan secara menyeluruh & terintegrasi kepada masyarakat di wilayah
kerja terentu dlam usaha-usaha kesehatan.
PokokDEPKES RI (1987) sebagai pusat
pembangunan kesehatan yg berfungsi:
1.
mengembangkan
kesehatan masyarakat
2.
membina kesehatan
masyakat
3.
menyelenggarakan
layanan kesehatan terdepan & terdekat dengan masyarakat dalam bentuk
kegiatan pokok yg menyeluruh & terpadu di wilayah kerjanya
suatu unit organisasi fungsional yg
secara profesional melaksanakan upaya pelayanan kesehatan pokok dengan
menggunakan PSAM untuk dapat memberikan layanan secara menyeluruh & terpadu
kepada masyarakat di wilayah kerjanya. DEPKES (1991) : suatu kesatuan
organisasi kes fungsional yg merupakan pusat pengembangan kesehatan
masyarakat& membina PSAM disamping memberikan layanan secara menyeluruh di
wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan
pokok
FUNGSI PUSKESMAS Ada 3 :
1.
Sebagai pusat
penggerak pembangunan kesehatan masyarakat di wilayahnya
Berupaya menggerakan sektor dan dunia
usaha diwilayah kerjanya agar menyelenggarakan pembangunan yang berwawasan
kesehatan Aktif memantau dan melaporkan
dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan diwilayah
kerjanya
2. pemberdayaan
masyarakat dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat
3. Memberikan layanan
kesehatan secara menyeluruh & terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya
Kedudukan puskesmas
1.
Dalam Bidang
Administrasi merupakan perangkat Pemerintah kabupatenyang bertanggung jawab
kepada Dinas kesehatan Kabupaten
2.
Dalam Hirarki layanan
kesehatan sesuai degan SKN,Puskesmas pada tingkat fasilitas kesehatan pertama
VISI PUSKESMAS
Tercapainya kecamatan sehat menuju
terwujutnya indonesia sehat. Sehat yangingin dicapai mencakup empat indikator
utama
a.
Lingkungan sehat
b.
Perilaku sehat
c.
Cakupan pelayanan
d.
Derajat kesehatan
penduduk kecamatan
MISI PUSKESMAS
a.
Menggerakan pembangunan
berwawasan kesehatan diwilayah kerjanya
b.
Mendorong kemandirian
hidup sehat bagi keluarga dan masyarakatdi wilayah kerjanya
c.
Memelihara dan
meningkatkan mutu, pemerataan,dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan
d.
Memelihara dan meningkatkan
kesehatan perorangan,keluarga,masyarakat serta lingkungannya.
FASILITAS PENUNJANG
Untuk perluasan jangkauan pelayanan
kesehatan,pukesmas perlu ditunjang dengan unit pelayanan kesehatan yang lebih
sederhana yang disebut pukesmas pembantu
dan pukesmas keliling
a.
Pukesmas pembantu
Pukesmas pembantu
(pustu atau pusban) adalah unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan
berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan – kegiatan yang
dilakukan pukesmas dalam lingkup wilayah yang lebih kecil.pukesmas pembantu
merupakan bagian intergral dari pukesmas. Setiap pukesmas memiliki beberapa
pukesmas pembantu didalam wilayah kerjanya. Namun kadang, pukesmas tidak
memiliki pukesmas pembantu,khususnya didaerah perkotaan.
b.
Pukesmas keliling
Pukesmas keliling
merupakan unit pelayanan kesehatan keliling yang dilengkapi kendaraan bermontor
roda empat atau perahu motor,peralatan
kesehatan,peralatan komunikasi,serta jumlah tenaga berasaldari pukesmas.
Pukesmas keliling berfungsi menunjang dan membantu kegiatan pukesmas dalam
wilayah yang belum terjangkau oleh pelayanan kesehatan.
Kegiatan pukesmas keliling antara lain :
a.
Memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat didaerah terpencil atau daerah yang sulit dijangkau
oleh pelayanan kesehatan
b.
Melakukan penyelidikan
tentang kejadian luar biasa (LKB)
c.
Dapatdipergunakan
sebagai alat transportasi penderita dalam rangka rujukan bagi khusus darurat.
d.
Melakukan penyuluhan
kesehatan dengan menggunakan alat audiovisual.
C.
Bidan desa
Tugas utama bidan desa
adalah membina peran serta masyarakat melalui pembinaan posyandu, dan
pembinanan kelompok dasawarsaserta pertolongan persalinan dirumah penduduk.
Bidan desa berfungsi memberikan pelayanan kesehatan,khususnya pelayanan KIA ,
termasuk KB diwilayah desa setempat. Dalam menjalankan fungsinya,bidan
diwajibkan tinggal didesa tersebut dan melakukan pelayanan secara aktif
sehingga tidak selalu menetap / menunggu klien datang ditempat pelayanan,tetapi
juga melakukan kegiatan/ pelayanan keliling atau bisa disebut dengan kunjungan
rumah.
D.
POLINDES (pondok bersalin desa )
Polindes (pondok
bersalin desa) merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya
masyarakat ( UKBM) yang
didirakan masyarakat atas dasar masyawarah sebagai kelengkapan dari pembangunan
masyarakat desa. Polindes adalah salah satu bentuk peran serta masyarakat dalam
menyediakan tempat pertolongan persalinan dan pelayanan kesehatan ibu dan
anak,termasuk KB didesa (depkes RI,1999). Polindes bermanfaat untuk pelayanan
kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana. Konstribusi keberadaan
polindes dalam meningkatkan cakupan dan pelayanan ibu dan anak cukup besar.
Disisi lain keberhasilan tersebut belum diimbangi dengan menurunnya angka
kematian ibu. Pemanfaatan polindes rendah disebabkan oleh beberapa faktor
antara lain:
a.
Kurangnya promosi
b.
Rendahnya partisipasi
masyarakat
c.
Gambaran peran bidan
yang jelek
d.
Komitmen kepemilikan
oleh masyarakat rendah
e.
Pelaporan data yang
kurang lengkap
f.
Mutu pelayanan rendah
TUJUAN POLINDES
Tujuan umum polindes
adalah memperluas jangkauan meningkatkan mutu, dan mendekatkan pelayanan KIA
termasuk KB kepada masyarakat desa.
Tujuan khususnya
adalah:
a.
Meningkatkan jangkauan
dan mutu pelayanan antenatal dan persalinan normal ditinggakt desa.
b.
Meningkatkan
pembinanan dukun bayi oleh bidan desa
c.
Meningkatkan
kesempatan konsultasi dan penyuluhan kesehatan bagi ibu dan
keluarganya,khususnya dalam KIA KB,gizi , imunisasi, penanggulanan diare, dan
ISPA.
d.
Meningakatkan
pelayanan kesehatan bagi bayi dan anak serta pelayann kesehatan lainnya oleh
bidan sesuai dengan kewenangannya.
FUNGSI DAN KEGIATAN
POLINDES
Kegiatan polindes dilakukan bersama
dengan dukun bersalin dan kader kesehatan. Fungsi dan kegiatan bidan dalam
pelayanan KIA dan KB polindes adalah sebagai berikut:
Fungsi :
a.
Sebagai tempat
pelayanan kesehatan ibu dan anak (termasuk pelayanan medis )
b.
Sebagai tempat
pemeriksaan kehamilan dan pertolongan persalianan
c.
Sebagai tempat untuk
konsultasi,penyuluhan, dan pendidikan kesehatan bagi masyarakat dan dukun bayi
maupun kader.
Kegiatan:
a.
Pemerikasaan kehamilan
(TT bumil ) dan mengetahui secara dini resiko tinggi kehamilan
b.
Pertolongan persalinan
nirmal dan persalinan dengan resiko sedang
c.
Mendeteksi dan
memberikan pertolongan pertama pada kehamilan dan persalianan yang beresiko
tinggi.
d.
Memberikan pelayanan
kesehatan ibu nifas dan ibu menyusui
e.
Memberikan pelayanan
kesehatan neonatal, bayi,balita,dan anak bersekolah, serta imunisasi dasar pada
bayi
f.
Memberikan pelayanan
KB
g.
Mendeteksi dengan
memberikan pertolongan pertama pada kehamilan dan persalinanyang beresiko
tinggi baik ibu maupun bayinya
h.
Menampung rujukan dari
dukun bayi bersalin dan dari kader kesehatan
i.
Merujuk klien
kefasilitas kesehatan yang lebih mapan dalam pemberian pelayanan kebidanan
j.
Melatih dan membina
dukun bayi maupun kader kesehatan
k.
Memberikan penyuluhan
kesehatan dan gisi ibu hamil dan anak, serta peningkatan penggunaan KB dan ASI
l.
Mencatat dan
melaporkan kegiatan yang dilakasnakan kepada pukesmas setempat
FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT TUMBUH
KEMBANG POLINDES
Faktor
pendukungnya antara lain adanya dukungan pemerintah daerah setempat,kerja sama
lintas sektor,dan lintas program (KIA dan promkes),koordinasi yang baik antara
pukesmas dengancamatdan kepala desa ,kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan,keberadaan bidan desa serta keterampilan dan keramahan bidan desa.
Faktor
penghambat polides adalah kesulitan mendapatkan lokasi yang strategis,kesulitan
mengambilperan serta masyarakat, bidan tidak tinggal didesa ,serta budaya masyarakat
yang lebih condong melahirkan ditolong oleh dukun dan dirumahnya sendiri.
BAB III
PENUTUP
3.1 Saran
Menaati setiap
peraturan kesehatan yang berlaku di Indonesia, Terutama kita sebagai tenaga
kesehatan yang harus memberikan contoh kepada warga Indonesia.
Memanfaatkan jenis
pelayanan yang ada semaksimalkan mungkin, membantu masyarakat Dalam menjaga
kesehatan dengan adanya pelayanan kesehatan kita mampu menjangkau warga yang
jauh sekalipun.
Tetap taat dalam aturan
serta menjalankan pelyanan kesehatan semaksimal mungkin.
3.2 Kesimpulan
Peraturan kesehatan
terdiri dari peraturan Undang undang, Peraturan Pemerintahan, Keputusan
Presiden,Instruksi Presiden, Peraturan Mentri Kesehatan dan Keputusan menteri
Kesehatan.
Jenis Jenis Pelayanan
kesehatan terdiri dari : RS,Swasta ,puskesmas,Polindes,Bidan Desa.
DAFTAR
PUSTAKA
Purwandari Atik.2010.Ilmu Kesehatan Masyarakat Dalam Konteks
Kebidanan. EGC. Jakarta
Soeaidy Sholeh.1996.Himpunan Peraturan Kesehatan.Arcan.Jakarta
Mubarak Wahit Iqbal.2012.Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsep dan
Aplikasi Dalam Kebidanan.Salemba Medika.Jakarta
Azwar Azrul.1996.Pengantar Administrasi Kesehatan Edisi 3.
Biharupa Aksara. Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar