Virus
Hepatitis
Sampai
saat ini dikenal 7 virus hepatitis(HVA.HVB,HCV,HDV,HEV,TTV,HGV) Dua virus
heatitis yang terakhir belum diketahui secara jelas pengaruhnya pada
manusia.Infeksi virus hepatitis yang bisa memberikan pengaruh khusus pada
kehamilan adalah infeksi oleh virus Hepatitis B(VHB),Virus Hepatitis D(VHD),dan
virus Hepatitis E(VHE).
Virus
Hepatitis B(VHB)
Prevalensi
pada ibu hamil di Indonesia berkisar antara 1-5% di mana keadaan ini bergantung
pada Prevalensi VHB di populasi.Kehamilan sendiri tidak akan memberat infeksi
virus Hepatitis,akan tetapi,jika terjadi infeksi akut pada kehamilan bisa
mengakibatkan terjadinya hepatitis fulminan yang dapat menimbulkan mortalitas
tinggi pada ibu dan bayi.Pada ibu dapat menimbulkan abortus dan terjadinya
perdarahan pascapersalinan karena adanya gangguan pembekuan darah akibat
gangguan fungsi hati. Pada bayi masalah serius umumnya tidak terjadi pada masa
neonatus,tetapi pada masa dewasa. Jika terjadi penularan vertikal VHB 60-90%
akan menjadi pengidap kronik VHB dan 30% kemunginan akan menderita kanker hati
atau sirosis hati sekitar 40 tahn kemudian.Jika penularan VHB vertikal dapat di
cegah,berarti mencegah terjadinya kanker hati secara primer dan dapat ikut
meningkatkab kualitas sumber daya manusia akan datang.
Pencegahan
1. Kewaspadaan
universal(Universal precaution)
Hindari
hubungan seksual dan pemkaian alat atau bahan dari pengidap.Vaksinasi HB bagi
seluruh tenaga kesehatan sangan penting,terutama yang sering terpapar dengan
darah
2. Skrining
HbsAg pada ibu hamil
Terutama
pada daerah dimana terdapat prevalensi tinggi
3. Imunisasi
Penularan
dari ibu ke bayi sebagian besar dapat di cegah dengan imunisasi.Pemerintah
telah menaruh perhatian besar terhadap penularan vertikal VHB dengan membuat
program pemberian vaksin HB bagi semua bayi yang lahi difasilitas pemerintah
dengan dosis 5mcg pada hari ke0,umur 1,dan 6bulan,tanpa mengetahui bati
tersebut lahir dari ibu dengan HbsAg positif atau tidak.
Penanganan
Kehamilan Dan Persalinan pada Ibu Pengidap VHB
Persalinan
Pengidap VHB tanpa infeksi akut tidak berbeda dengan penanganan persalinan
umumnya.
1. Pada
infeksi akut VHB dan adanya hepatitis Filminan persalinan pervaginam usahakan
dengan tarauma sekecil mungkin dan rawat bersama dengan spesialis penyakit
dalam(Spesialis Hepatologi).Gejalan hepatitis Filminan antara lain
ikterik,nyeri perut kanan atas,kesadran menurun dan hasil periksaan urin,wana
seperti teh pekat,urobilin dan bilirubin positif,pada pemeriksaan darah selain
urobilin dan bilirubin positif SGOT dan SGPT sangat tinggi biasanya diatas 1000
2. Pada
ibu hamil dengan Viral Load tinngi
dipertimbangkan pemberian HBIG atau Lumivudin pada 1-2 bulan sebelum
persalinan.mengenai hal ini masih ada
beberapa pendapat yang menyatakan Lamivudin tidak ada pengaruh pada bayi,tetapi
ada yang masih mengkhawatirkan pengaruh teratogenik obat tersebut.
3. Persalinan
sebaiknya jangan dibiarkan berlangsung lama,khususnya pada ibu dengan
HbsAg positif.Persalinan pada ibu hamil dengan titer VHB
tinggi(3,5qg/ml) atau HbsAg positif,lebih baik seksio sesarea.Demikian juga
jika persalinan yang lebih dari 16 jam pada pasien pengidap HbsAg positif.
4. Menyusui
bayi tidak merupakan masalah.Pada penelitian telah dibuktikan bahwa penularan
melalui saluran cerna membutuhkan teter virus yang jauh lebih tinggi dari pada
penularan parenteral.
Infeksi
Virus Hepatitis A
Ditularkan
secara fekal oral.yang menjadi masalah adalah golongan sosial ekonomi relatif
tinggi,dimana higiene dan sanitasi baik,antibodi orang dewasa terhadap VHA
rendah sehingga jika terjadi wabah sangat mudah tertular.Pada kehamilan masalah
yang bisa terjadi adalah kalau hepatitis fulminan pada infeksi akut,kemungkinan
terjadi perdarahan karena gangguan pembekuan darah.
Virus
Hepatitis D(VHD)
Memerlukan
HbsAg untuk replikasi.jadi baru bisa menyebabkan infeksi jika terdapat infeksi
VHB,ada 2tipe infeksi VHD yaitu:
1. Super
infeksi dimana pada awalnya terdapat infeksi VHB,kemudian baru terinfeksi oleh
VHD
2. KO-Infeksi,
VHB fan VHD menginfeksi bersama sama
Virus
ini ditularkan secara seksual atau melalui jarum suntik.Penularan vertikal
jarang.Pasien yang terinfeksi secara KO-infeksi akan berakhir dengan
kesembuhan,tetapi yang terinfeksi secara super infeksi akan berakhir seperti
halnya pada infeksi VHB,dimana 90% akan menjadi pengidap kronik dan jika
terjadi hepatitis fulminan akan menyebabkan kematian sebsar 5-20%.
Virus
hepatitis E
Virus
ini mirip dengan VHA(RNA virus) dimana keduanya ditularan secara fekal
oral,kebanyakan manifes secara akut dan
merupakan wabah pada daerah dengan sanitasi buruk.
Daftar
pustaka
Prawirohardjo
Sarwono.2009.Ilmu Kebidanan.Jakarta.PT.Bina
Pustaka sarwono Prawihardjo
Hepatitis
Infeksiosa
Penyebab
Virus Hepatitis A dan B
Gambaran
klinis yaitu Anorexia,mual,muntah,demam,nyeri ulu hati,ikterik, dan pembesaran
hati.
Pengaruh
dalam kehamilan yaitu
1. Terjadi
abortus,partus prematurus dan IUFD
2. Apakah
virus ibu masuk kedalam tubuh janin belum dapat dipastikan.
Pengaruh
dalam persalinan dan nifas yaitu
1. Penghentian
kehamilan tidak akan mengubah jalannya penyakit baik dengan jlaan abortus
buatan maupun dengan induksi persalinan
2. Bila
tidak ada indikasi penyelesaian persalinan.persalinan pervaginam diawasi dengan
baik
3. Kala
III boleh diperpendek dengan vkum atau Forsep
4. Bhaya
yang paling mengancam ibu adalah pada pasca persalinan karena sering terjadi
perdarahan yang hebat dan sulit dikontrol atau hipofibrino-genimia
Penanganan yaitu:
1. Sama
dengan kondisi tidak hamil bekerjasama dengan ahli patologi dan penyakt dalam
2. Penderita
harus di rawat,istirahat, dan diit hepatitis
3. Diberikan
infus cairan (dektrosa dan glokosa) dan elektrolit yang cukup
4. Obat
obatan: antobiotik,kortikosteroid,dan obat proteksi hati
Daftar
pustaka
Nugrahenny
Esti.2010.Asuhan Kebidanan Ptologi.Yogyakarta.Pustaka
Rihana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar